Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rupiah Kembali Melemah 93 Poin Sore Ini, Analis Prediksi Besok Fluktuatif

Melemahnya rupiah ini juga terjadi sebelumnya dengan penurunan 110 poin atau di level Rp 16.190.

13 Januari 2025 | 16.02 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar mata uang rupiah melemah 93 poin pada perdagangan Senin sore, 13 Januari 2024 di level Rp16.283 per dolar Amerika Serikat. Melemahnya rupiah ini juga terjadi sebelumnya dengan penurunan 110 poin atau di level Rp16.190.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 93 poin,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 13 Januari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara itu, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah diprediksi fluktuatif. Namun, rupiah akan ditutup melemah di rentang  Rp16.1270 - Rp16.350 per dolar AS.

Kondisi ini terjadi, menurut Ibrahim, lantaran beberapa peristiwa.  Pada hari Jumat, data menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat secara tak terduga pada bulan Desember, dan tingkat pengangguran menurun, menandakan akhir 2024 yang kuat bagi pasar tenaga kerja. 

“Hal ini mendukung ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga tetap bulan ini,” kata Ibrahim.

Selain itu, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi yang lebih luas terhadap minyak Rusia pada hari Jumat. Sanksi baru tersebut mencakup produsen Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia, yang menargetkan pendapatan yang telah digunakan Moskow untuk mendanai perangnya dengan Ukraina.

Menurut Ibrahim fokus sekarang adalah pada data inflasi AS yang akan datang, yang akan dirilis pada hari Rabu, untuk isyarat lebih lanjut tentang prospek suku bunga Fed. Bank sentral mengisyaratkan bahwa inflasi yang kuat dan kekuatan di pasar tenaga kerja akan memberinya lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga tinggi. 

Analis Goldman Sachs yang dikutip Ibrahim mengatakan dalam catatan baru-baru ini bahwa mereka sekarang memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga hanya dua kali tahun ini, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya tentang tiga kali pemotongan. “Suku bunga terminal bank sentral juga diperkirakan lebih tinggi dalam siklus pelonggaran ini,” kata dia. 

Selain itu, Tiongkok juga akan merilis beberapa indikator ekonomi utama yang akan memberikan wawasan tentang kinerja ekonominya pada penutupan tahun 2024. Angka Produk Domestik Bruto (PDB) akan dirilis pada hari Jumat. 

“Selain itu, data produksi industri Desember, dan angka penjualan ritel juga akan dirilis pada hari Jumat,” kata Ibrahim. 

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus