Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kini memperluas pemberian imunisasi pada anak di Indonesia dengan menambah jumlah vaksin menjadi 14 jenis antigen dengan tujuan meningkatkan upaya pencegahan dan layanan kesehatan pada tingkat primer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemberian imunisasi pada anak memiliki dua tahapan, yakni tahap pertama saat anak baru lahir dengan rentang usia 0 sampai 6 bulan dan tahapan kedua pada bayi rentang usia 6-12 bulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahapan Pertama Bayi Usia 0-6 Bulan
Untuk bayi yang baru lahir, orangtua sudah harus mawas diri untuk memberikan bayi imunisasi dengan batas usia maksimal 6 bulan. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, imunisasi yang bisa diberikan pada tahap 1 bayi yakni hepatitis B, polio, BCG, dan DPT.
- Hepatitis B
Bayi yang baru dilahirkan sudah bisa diberikan vaksin hepatitis B yang memiliki 4 tahapan dengan rentang pemberian setiap dua bulan sekali (1 hari, 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan). Dikutip dari Cdc.gov, vaksin yang diberikan adalah imunoglobulin hepatitis B dengan dosis yang sudah ditetapkan.
- Polio
Vaksin polio dapat diberikan melalui suntikan atau injeksi dan juga bisa melalui mulut, umumnya vaksin ini sudah bisa diterima untuk bayi usia 1 bulan. Dilansir dari Nhs.uk, anak memerlukan 5 kali dosis pemberian vaksin agar lengkap dan terhindar dari kelumpuhan polio.
- BCG
Bayi juga rentan terkena penyakit tuberkulosis yang menyerang kesehatan paru-parunya. Dikutip dari National Library of Medicine, penyakit ini dapat dilemahkan dengan pemberian vaksin Mycobacterium bovis. Bayi usia 2-3 bulan sudah dapat diberikan vaksin ini.
- DPT
Dilansir dari Pediatriconcall.com, vaksin DPT diberikan pada bayi usia 2-4 bulan dengan jeda vaksin 1 bulan. Vaksin ini diberikan untuk perlindungan dari sakit difteri, tetanus, ataupun batuk mengejan. DPT menyumbang kontribusi terbesar penyakit mematikan pada anak.
Tahapan Kedua Bayi Usia 6-12 Bulan
Saat bayi telah menginjak usia 6 bulan ke atas, imunisasi tahap kedua sudah dapat dilakukan rutin untuk mencegah penyakit lainnya yang mungkin saja menyerang. Imunisasi yang bisa diberikan tahap kedua antara lain PCV, Rotavirus, dan campak.
- PCV
Keberadaan bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menghantui anak dari penyakit pneumonia yang menyerang kesehatan paru-paru. Dilansir dari Dinkes.salatiga.go.id, sebanyak 800 ribu kasus pneumonia berujung pada kematian. PVC diberikan sebanyak 3 kali pada bayi dengan pemberian terakhir saat usia mencapai 12 bulan.
- Rotavirus
Diare yang berkepanjangan juga bisa menyerap cairan metabolisme anak secara berlebihan, karena bisa saja anak terkena rotavirus yang juga memperbesar risiko terjadinya stunting dan kematian. Dikutip dari Lamongankab.go.id, pemberian vaksin ini sebanyak 3 kali dengan imunisasi rotavirus.
- Campak
Dilansir dari Jurnal Berkala Epidemiologi, penyakit campak menginfeksi dengan cara menularkan dari percikan air liur penderita. Adapun imunisasi yang dapat diberikan yakni berupa Mumps, Measles, dan Rubella pada anak minimal usia 9 bulan dan diberikan kembali saat usia anak 18 bulan.
Pilihan Editor: Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak