Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.

28 Februari 2024 | 10.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah kini memperluas pemberian imunisasi pada anak di Indonesia dengan menambah jumlah vaksin menjadi 14 jenis antigen dengan tujuan meningkatkan upaya pencegahan dan layanan kesehatan pada tingkat primer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemberian imunisasi pada anak memiliki dua tahapan, yakni tahap pertama saat anak baru lahir dengan rentang usia 0 sampai 6 bulan dan tahapan kedua pada bayi rentang usia 6-12 bulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahapan Pertama Bayi Usia 0-6 Bulan

Untuk bayi yang baru lahir, orangtua sudah harus mawas diri untuk memberikan bayi imunisasi dengan batas usia maksimal 6 bulan. Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, imunisasi yang bisa diberikan pada tahap 1 bayi yakni hepatitis B, polio, BCG, dan DPT.

- Hepatitis B

Bayi yang baru dilahirkan sudah bisa diberikan vaksin hepatitis B yang memiliki 4 tahapan dengan rentang pemberian setiap dua bulan sekali (1 hari, 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan). Dikutip dari Cdc.gov, vaksin yang diberikan adalah imunoglobulin hepatitis B dengan dosis yang sudah ditetapkan.

- Polio

Vaksin polio dapat diberikan melalui suntikan atau injeksi dan juga bisa melalui mulut, umumnya vaksin ini sudah bisa diterima untuk bayi usia 1 bulan. Dilansir dari Nhs.uk, anak memerlukan 5 kali dosis pemberian vaksin agar lengkap dan terhindar dari kelumpuhan polio. 

- BCG

Bayi juga rentan terkena penyakit tuberkulosis yang menyerang kesehatan paru-parunya. Dikutip dari National Library of Medicine, penyakit ini dapat dilemahkan dengan pemberian vaksin Mycobacterium bovis. Bayi usia 2-3 bulan sudah dapat diberikan vaksin ini.

- DPT

Dilansir dari Pediatriconcall.com, vaksin DPT diberikan pada bayi usia 2-4 bulan dengan jeda vaksin 1 bulan. Vaksin ini diberikan untuk perlindungan dari sakit difteri, tetanus, ataupun batuk mengejan. DPT menyumbang kontribusi terbesar penyakit mematikan pada anak. 

Tahapan Kedua Bayi Usia 6-12 Bulan

Saat bayi telah menginjak usia 6 bulan ke atas, imunisasi tahap kedua sudah dapat dilakukan rutin untuk mencegah penyakit lainnya yang mungkin saja menyerang. Imunisasi yang bisa diberikan tahap kedua antara lain PCV, Rotavirus, dan campak.

- PCV

Keberadaan bakteri Streptococcus pneumoniae dapat menghantui anak dari penyakit pneumonia yang menyerang kesehatan paru-paru. Dilansir dari Dinkes.salatiga.go.id, sebanyak 800 ribu kasus pneumonia berujung pada kematian. PVC diberikan sebanyak 3 kali pada bayi dengan pemberian terakhir saat usia mencapai 12 bulan.

- Rotavirus

Diare yang berkepanjangan juga bisa menyerap cairan metabolisme anak secara berlebihan, karena bisa saja anak terkena rotavirus yang juga memperbesar risiko terjadinya stunting dan kematian. Dikutip dari Lamongankab.go.id, pemberian vaksin ini sebanyak 3 kali dengan imunisasi rotavirus.

- Campak

Dilansir dari Jurnal Berkala Epidemiologi, penyakit campak menginfeksi dengan cara menularkan dari percikan air liur penderita. Adapun imunisasi yang dapat diberikan yakni berupa Mumps, Measles, dan Rubella pada anak minimal usia 9 bulan dan diberikan kembali saat usia anak 18 bulan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus