Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso berjanji akan memerangi habis-habisan bandar narkoba di Indonesia. BNN, kata Buwas, saapan Budi Waseso, akan menggandeng satuan-satuan elite Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memerangi peredaran narkotika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sebagai Kepala BNN saya serius menggandeng TNI untuk pemberantasan narkotika. Saya menunjuk dua Kepala BNN Kabupaten/Kota berlatar belakang TNI," kata Buwas saat mengukuhkan 17 Satuan Tugas Pemberantasan Narkotika kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut) di Lapangan Merdeka Medan, Kamis 19 Oktober 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Buwas, Provinsi Aceh, Sumut, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur menjadi pintu gerbang besar narkotika masuk ke Indonesia. Penyebabnya, kata Buwas karena daerah-daerah itu berdekatan dengan Malaysia dan Singapura. "Jaringan besar narkoba Asia Tenggara ada di Malaysia dan Singapura. Negaranya melindungi para bandar narkoba itu. Mereka merusak generasi muda Indonesia," kata Buwas.
Menurut Buwas, ada 72 jaringan internasional dan 11 negara yang aktif menyuplai narkotika ke Indonesia. Tahun lalu, sambung Buwas, jaringan narkotika internasional dari Negara Tiongkok memasok 250 ton sabu ke Indonesia namun hanya bisa diamankan 3,4 ton sabu.
Data 250 ton sabu asal Tiongkok itu didapat Buwas dari Kementerian Tiongkok untuk urusan narkotika. Selain Tiongkok, Belanda, ujar Buwas juga aktif mengirim narkoba jenis ekstasi ke Indonesia.