Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Nanik S. Deyang Beberkan Semua Kebohongan Ratna Sarumpaet

Kepada polisi Nanik S. Deyang mengatakan Ratna Sarumpaet lah yang meminta Prabowo Subianto untuk menggelar jumpa pers.

18 Oktober 2018 | 07.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Nanik S. Deyang, kabur menghindari media usai menjalani pemeriksaan di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Selasa dini hari, 16 Oktober 2018. Tempo/Adam Prireza

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Nanik S. Deyang, telah memberikan keterangan kepada polisi ihwal kebohongan yang dibuat Ratna Sarumpaet. Dalam pemeriksaan itu, Nanik menyampaikan sejumlah fakta yang diperlukan penyidik.

Baca:Unggah Kasus Ratna di FB, Nanik S. Deyang Merasa Dibohongi

“Diantaranya tentang fakta bahwa Ratna sangat berusaha meyakinkan seluruh orang tentang penganiyaan itu,” kata pengacara Nanik, Marthadinata, melalui telepon pada Rabu, 17 Oktober 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Marthadinata, kliennya juga menyampaikan, Ratna lah yang menginisiasi konferensi pers yang digelar Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Fakta ini merujuk pada pertemuan 2 Oktober 2018. Selain Nanik, pertemuan itu juga dihadiri Prabowo, Fadli Zon, Amien Rais, dan Said Iqbal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan penilaian Nanik, kata Marthadinata, dalam pertemuan itu Ratna berusaha meyakinkan semua orang bahwa penganiayaan itu benar-benar terjadi. Bahkan Ratna meminta Prabowo untuk mengadakan konferensi pers menceritakan ihwal penganiayaan tersebut. “Kata dia agar orang lain tidak takut,” ujar Marthadinata.

Atas dasar itulah Prabowo kemudian menggelar konferensi pers menjelaskan kronologi penganiayaan yang diceritakan oleh Ratna.

Baca : Sudah Ditolak, Ratna Sarumpaet Ngotot Ingin Tahanan Kota

Marthadinata menegaskan, kliennya beranggapan pertemuan itu menjadi satu rangkaian kebohongan yang diciptakan Ratna Sarumpaet. Belakangan, setelah polisi membongkar kebohongan itu, Ratna baru membuka kedoknya. Dia mengaku bahwa penganiayaan itu tidak pernah terjadi. Wajahnya yang lebam bukan akibat penganiayaan melainkan pasca operasi plastik.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus