Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bogor - Sejumlah petugas keamanan (Satpam) Kebun Raya Bogor menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan sekelompok pengunjung yang diduga anggota perguruan beladiri dari wilayah Banten. Insiden itu terjadi karena Satpam menolaj rombongan untuk masuk karena jam operasional Kebun Raya sudah berakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami masih menunggu hasil visum yang diduga ada korban penganiayan terhadap petugas keamanan yang dilakukan oleh kelompok ormas,“ kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bogor Kota Ajun Komisaris Aji Riznaldi, Jumat, 20 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aji mengatakan, insiden pengeroyokan dan penganiayan itu terjadi pada pada Ahad, 15 Desember 2024, sekitar pukul 16.00 wib. "Dilaporkan ada enam petugas keamanan yang menglamai luka akibat dikeroyok, dan korban sudah membuat laporan resmi pada kami," kata dia.
Surardi, petugas keamanan yang menjadi korban, mengatakan rombongan pengunjung asal Banten itu berjumlah lebih dari seratus orang. “Rombongan menggunakan dua bus," katanya. Padahal saat itu jam kunjungan sudah berakhir. Namun mereka tetap memaksa masuk untuk berziarah ke salah satu makam yang ada di dalam Kebun Raya.
Petugas keamanan berusaha menjelaskan tentang jam operasional Kebun Raya dan harga tiket yang dikenakan untuk setiap pengunjung. “Kami mengatakan, kalau mau ke dalam dikenakan tiket sebesar Rp 25 ribu per orang dan kami jelaskan jam oprasional kunjungan pun akan segera tutup, “ kata dia.
Mendapat penjelasan tersebut, salah satu perwakilan rombongan meminta izin untuk melakukan doa bersama (tahlilan) di depan gerbang Kebun Raya. Akan tetapi setelah usai menggelar doa bersama ada sejumlah anggota rombongan yang memprofokasi agar bisa tetap masuk dan untuk berziarah langsung ke lokasi, “Tiba-tiba rombongan itu langsung menyerbu dan mengejar saya dan petugas kemanan lain bahkan terjadi pemukulan,” kata dia.
General Manager PT Mitra Natura Raya sebagai pengelola Kebun Raya Bogor, Zaenal Arifin, menyayangkan terjadinya insiden itu. Ada enam petugas keamanan yang mengalami luka-luka akibat pengeroyokan itu. “Kami sudah membuat laporan dan untuk penanganan kasusnya kami serahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian,” kata dia.
Zaenal mengatakan, pihaknya tidak melarang dan menghalangi masyarakat dan pengunjung Kebun Raya Bogor yang akan melakuan wisata sekaligus berziarah. “Namun pengunjung diperbolehkan melakukan kegiatan ziarah ini selama jam oprasional yakni dari pukul delapan pagi sampai pukul empat sore,” kata dia.