Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dede Solehudin, 42 tahun, salah satu anggota komplotan Wowon Serial Killer mengaku tahu istrinya, Yeni, 36 tahun, akan dibunuh Solihin alias Duloh, 63 tahun, atas perintah Wowon Erawan alias Aki, 60 tahun. Namun, Dede mengaku setuju dan ikhlas istrinya dibunuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya, saya tahu istri saya mau dibunuh oleh Solihin dan Duloh. Malah, saya yang menjemput dia dari rumah kontrakan saya di Desa Kademangan, Kecamatan Mande, dan dibawa ke rumah kontrakan Wowon di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang," ujar Dede saat rekonstruksi di Kampung Babakan Curug, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis 2 Maret 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dede mengaku ikhlas istrinya dibunuh karena dijanjikan akan mendapatkan kekayaan yang banyak dari Wowon.
"Saya dijanjikan akan mendapatkan kekayaan dengan jalan mengorbankan istri saya," kata Dede.
Namun, Yeni selamat dari pembunuhan karena berhasil kabur dari rumah kontrakan Wowon. Bukan hanya sekali, Yeni berhasil dua kali kabur.
"Setelah kabur yang pertama, sempat saya susul dan berhasil dibujuk dan dibawa kembali ke rumah kontrakan Wowon. Namun, Yeni berhasil kabur lagi," tutur Dede.
Setelah itu, Yeni kemudian berangkat menjadi tenaga kerja wanita (TKW) ke Turki dan sampai sekarang belum kembali.
Korban Digauli Solihin Sebelum Dibunuh
Dua korban pembunuhan komplotan Wowon Serial Killer, Noneng dan Farida, sempat digauli dulu oleh Solihin alias Duloh sebelum dibunuh.
Berdasarkan pengakuan Solihin, korban Noneng yang merupakan mertua Wowon digauli di rumah Solihin di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang.
"Saat diajak melakukan hubungan badan, Noneng tidak menolak," kata Solihin. Beberapa saat kemudian Noneng dibunuh dengan cara dicekik.
Selain Noneng, korban lain bernama Farida mendapatkan perlakuan yang sama. "Saya ajak bersetubuh, dia mau. Baru saya bunuh dengan dicekik," tutur Solihin.