Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

AIDS, Perlukah Menyaring Calon Donor

Tambahan penjelasan tentang pemeriksaan antibodi terhadap retrovirus, penyebab aids, untuk menyaring calon donor darah yang pernah dilaporkan tempo. (kom)

7 September 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERTARIK pada laporan TEMPO, 17 Agustus, berjudul Mencegah AIDS dengan Elavia (Kesehatan), saya ingin menambahkan beberapa keterangan. Pemeriksaan antibodi terhadap Retrovirus (HTLV III, LAV), penyebab AIDS, merupakan usaha menyaring calon donor yang tercemar virus tersebut agar penularan melalui transfusi darah dapat dicegah. Kini, sedikitnya ada lima perusahaan yang memproduksi kit pemeriksaan itu di antaranya: Abbot, E.L. du Pont de Nemours, Electro-Nucleonics, Litton Bionetics, dan Travenol. Kesemuanya menggunakan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (Elisa) yang prosedurnya relatif mudah dikerjakan dan tak memerlukan peralatan canggih. Di RSCM pemeriksaan antibodi terhadap virus penyebab AIDS telah dapat dikerjakan. Saya kira, dalam waktu yang tak terlalu lama lagi, pemeriksaan itu juga sudah akan dapat dilakukan di rumah-rumah sakit provinsi di Indonesia. Besarnya minat beberapa perusahaan untuk terjun ke dalam produksi kit ini dapat dimaklumi kalau diingat, di Amerika Serikat saja ada 2.300 bank darah dan plasma yang mengumpulkan sekitar 12 juta botol setiap tahun. Jadi, pasaran untuk kit ini memang luas Fortune, 15 April 1985). Persoalannya sekarang, apakah kita sudah perlu mengikuti Amerika dan Prancis, mewajibkan pemeriksaan ini pada setiap calon donor darah? Seperti yang dilaporkan TEMPO, sampai saat ini di Indonesia belum ditemukan kasus AIDS. Karena itu, pemeriksaan itu belum perlu diwajibkan. Jika sekarang pemeriksaan itu diwajibkan, maka sebagian besar anggaran Departemen Kesehatan akan tersedot untuk biaya pemeriksaan itu. Padahal, kita mempunyai masalah kesehatan lain yang lebih penting. Meskipun demikian, para pembaca yang ingin mengetahui apakah dirinya tercemar virus penyebab AIDS atau tidak, dapat memeriksakan diri ke Poliklinik Penyakit Dalam FK UI/RSCM. Seperti telah sering diberitakan, golongan yang punya risiko tinggi terhadap penyakit ini adalah kelompok homoseksual, pemakai obat bius, penderita hemofilia, atau kelainan perdarahan lain yang mendapat transfusi faktor VIII. SAMSURIDJAL Jalan Cumi-Cumi Raya Nomor 25 Jakarta Timur

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus