Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Overkill

Menurut pusat untuk strategical studies, dalam dunia modern, orang menikmati 10 x overkill untuk seluruh dunia. timbul kebudayaan baru, agama hilang. bom dianggap bukti bagi generasi, bahwa tuhan tak ada.

15 Oktober 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

YANG banyak dibicarakan akhir-akhir ini, baik di Jenewa maupun Cibadak, ialah gejala overkill. Mungkin pembaca yang kurang budiman tidak tahu apa overkill. Istilah itu berasal dari teknologi nuklir yang dimanfaatkan orang militer untuk kemajuan kebudayaan. Lebih baik ambil contoh dari conventional warfare seribu tahun lalu. Kalau si Didi dimatikan dengan satu pukulan tapi si Minah masih memberi empat pukulan lagi, itu disebut empat kali overkill. Menurut pusat untuk strategical studies, dalam dunia modern, berkat usaha baik Bapak Reagan dan Oom Andropov, manusia menikmati sepuluh kali overkill untuk seluruh dunia. Itu berarti, para prajurit modern tidak hanya bisa menghancurkan seluruh dunia tapi sepuluh planet lain lagi andai kata cukup dekat. Pendek kata, ABRI tidak hanya masuk desa tapi juga semua pelosok lain, baik inner maupun outerspace. Tidak berarti dunia betul-betul akan hancur. Karena telah ada perjanjian rahasia di Jenewa bahwa orang hanya akan memakai setengah overkill sehingga masih ada beberapa orang yang akan hidup terus. Memang orang yang paling kuat, sesuai dengan pedoman Darwin dari the survival of thefittest. Jumlah mereka tidak besar mungkin hanya di Swiss di mana ada banyak gunung (natural protection against nuclear fallout) dan yang makan banyak cokelat. Tidak berarti kebudayaan hilang. Hanya akan muncul suatu kebudayaan baru. Ruang dan waktu tidak dihancurkan bom atom, tapi karena menurut Kant (Immanuel) ruang dan waktu ialah buatan apriori, jelas sesudah the Big Bang tetap ada ruang dan waktu tapi sifatnya lain. Para ahli belum sepakat tentang bentuk ruang dan waktu itu. Kalau berhubungan dengan panasnya yang besar semua gunung es dicairkan, muka air di seluruh bumi akan naik empat meter sehingga hanya manusia yang bisa berenang terus-menerus bisa survive. Ruang dan waktu dari binatang (manusia) yang berenang memang lain dari time and space makhluk yang seperti kita berdiri tegak. Tidak ada kanan kiri atas bawah, hanya ada muka dan belakang. Menurut ahli lain, muka air tidak akan naik, karena ada banyak kota, seperti Bandung? di mana ada banyak lubang dalam di jalan sehingga sesudah lubang dipenuhi air masih ada tanah cukup untuk jumlah kecil orang yang hidup terus. Dan justru orang itu menjadi pelopor kebudayaan baru yang sudah dipelajari dalam pusat untuk strategic studies yang selalu melihat lebih jauh sesuai dengan pedoman dari direkturnya, Pak Daoed Joesoef. Dalam kebudayaan baru, agama akan hilang. Mala petaka besar dari ledakan bom dianggap bukti bagi generasi post-nuclear bahwa Tuhan tidak ada. Dengan itu juga kementerian agama hilang sehingga dalam dunia baru korupsi sangat dikurangi. Tidak berarti korupsi hilang. Menurut Toynbi (cucu Toynbee), sejarah manusia ialah sejarah pajak dan korupsi, sehingga tukang pajak dan pak koruptor akan hidup terus. Hanya (dan itu memang hal baru dalam sejarah post nuclear) mereka alian dihukum. Karena alat fisik untuk hukuman tidak ada lagi (juga Petrus hilang, karena bagi penembak misterius tidak ada pistol), orang akan memakai the natural forces untuk punishment - orang dihukum secara natural seperti masih berlaku di Magribia. Koruptor dalam kcadaan telanjang diikat pada pohon, alat kelamin dilumuri madu sehingga waktu malam para kambing mulai menetek tetek yang aneh itu. Mula-mula sang koruptor akan ketawa, tapi het lachen zal hem snel vergaan, karena lain dari bayi sang kambing juga ada gigi. Yang juga hilang ialah kementerian penerangan, karena tidak ada televisi atau radio lagi. Tidak berarti sensor akan hilang. Juga sensor masuk sejarah manusia sebagai unsur esensiai Hanya nama akan berubah. Dalam dunia baru, kesensoran akan disebut pers yang bertanggung jawab, yang memang gampang karena dengan hilangnya kertas, semua berita harus dipahat pada batu sehingga sang penulis sangat hati-hati (bertanggung jawab), karena mengubah tulisan semacam itu sangat susah. Usaha utama, menurut Knarief Budiman, ialah usaha seksual. Tidak ada homo faber atau homo politikus, hanya ada homo seksualis yang bukan homoseksual tapi tetap heteroseksual - kecuali kalau tidak ada wanita yang survive. Aktivitas seksual akan naik sesudah ledakan bom, karena aktivitas memang enak dan karena tidak ada pakaian lagi. Pada zaman batu orang membuat pakaian dari kulit harimau dan singa, tapi binatang hanya tinggal dalam muscum dalam keadan mati, juga bahan tidak sedia lagi. Keluarga berencana juga hilang, karena justru prokreasi menjadi usaha penting. Orang yang paling berarti dalam sejarah post-nuclear ialan goblok yang bikin roda lagi atau mulai menanam tumbuhan untuk makanan. Tidak jelas apakah manusia masih sanggup bicara. Berhubung nuclear fallout, centrum Broca (pusat omong dari otak) bisa kena sehinga manusia masih ingat bahasa tapi tidak bisa memakainya. Apakah bahasa yang diingat bahasa Indonesia atau bahasa Inggris memang tidak nyata. Ada kekhawatiran besar antara para futurolog (Khan, Sudjatmoko), apakah benda pertama yang akan dibuat ialah suatu roda, panci, atau kursi. Pendek kata, suatu alat berguna, atau suatu senjata yaitu alat yang lebih berguna lagi. Karena apa yang hilang, yang tidak hilang iaah perselisihan. Kain dan Abil tetap akan mencoba membunuh satu yang lain sehingga militerisme tidak sirna. Samanta bilang Andropov paman yang baik, tapi dalam zaman post-nuclear tetap ada anak yang waktu tidur sekonyong-konyong bangun dan mulai berteriak De Debbil, De Debbil, artinya sang anak melihat setan (Devil) dengan muka serupa Andropov, yang bukan paman baik melainkan semacam hal yang dulu disebut Beelzebub. Mungkin ada impian jelek lagi yaitu impian anak yang melihat Reagan. Dalam semua penderitaan dan mala petaka, ada satu titik cerah: tidak ada sekolah. Juga dunia kemahasiswaan hilang. Karena orang ingat semua susah mulai di ITB, orang tetap berusaha supaya tidak ada advanced technology. Tapi sekali lagi yang tetap ada ialah korupsi dan pajak. Karena tanpa pajak dunia tidak berputar. Kecuali memang kalau sesudah Ledakan Raksasa dunia tidak berputar lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus