Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Editorial

Waspada Zika tanpa Panik

Pemerintah perlu lebih aktif menggerakkan publik menangkal virus Zika. Jangan abaikan problem kesehatan lain.

8 Februari 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Virus Zika sedang membikin dunia heboh. Menteri Kesehatan Nila Moeloek pun merilis edaran peringatan perjalanan. Pemerintah menganjurkan warga Indonesia, terutama perempuan yang sedang hamil, menghindari perjalanan ke negara-negara yang sedang dilanda wabah Zika. Brasil, Bolivia, Puerto Riko, dan Suriname adalah sebagian negara yang masuk daftar waspada.

Anjuran kewaspadaan Bu Menteri layak disebarkan. Kita tak perlu panik berlebihan, tapi pada saat yang sama juga jangan meremehkannya. Virus yang menyebar lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti, sama seperti virus demam berdarah dengue, ini agaknya lebih ganas dibanding yang diduga. Tahun lalu, satu juta orang terserang virus Zika di Brasil. Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan status darurat kesehatan masyarakat pada 1 Februari lalu untuk merespons serangan virus ini.

Lebih gawat lagi, sepanjang 2015 dilaporkan ada 4.000 bayi di Brasil lahir dengan kondisi mikrosefali. Istilah itu merujuk pada jaringan otak yang tidak berkembang sempurna sehingga kepala bayi berukuran kecil.

Para ahli memang belum menyimpulkan mikrosefali itu akibat Zika. Namun, sebagai bagian dari kewaspadaan, dianjurkan agar perempuan hamil tidak melakukan perjalanan ke daerah yang rawan Zika. Kalau kita terpaksa pergi ke Suriname, misalnya, terapkan jurus penangkal nyamuk. Pakailah baju lengan panjang dan tertutup, olesi kulit dengan losion antinyamuk, dan tidur dengan kelambu. Jangan beri peluang nyamuk menggigit Anda.

Zika sebenarnya bukan pendatang baru. Anggota keluarga flavivirus ini pertama kali dilaporkan menjangkiti monyet di Uganda pada 1947. Beberapa kali wabah dilaporkan terjadi di negara Polinesia. Pada 1977, Zika juga singgah ke Indonesia, menyerang beberapa penduduk di Jawa Tengah. Berbagai kasus ini terjadi dalam skala kecil dan tak membikin heboh. Baru pada 2015, wabah yang masif meledak di Brasil. Satu juta orang demam dalam tempo hampir bersamaan. Brasil kelimpungan.

Tanpa bermaksud meremehkan, secara teoretis kadar keganasan Zika lebih rendah dibanding demam berdarah. Zika tidak membuat kadar trombosit anjlok seperti yang terjadi pada penderita demam berdarah. Laju pemulihan pasien yang terjangkit Zika pun lebih cepat. Namun sebaiknya hal ini tidak lantas membuat kewaspadaan berkurang. Jurus 3M, menguras, menutup, dan memanfaatkan barang bekas agar tak jadi sarang nyamuk, masih ampuh dan tak boleh diabaikan.

Kewaspadaan menangkal Zika pun jangan lantas membuat kita abai terhadap persoalan kesehatan lain. Perlu digarisbawahi, saat ini beberapa kabupaten di Jawa Timur dan Jawa Barat, misalnya, sudah dinyatakan berstatus kejadian luar biasa (KLB) demam berdarah. Maka akan lebih efektif jika kampanye kebersihan memberantas sarang nyamuk, yang umum disosialisasi untuk mencegah demam berdarah, sekarang sekaligus digalakkan untuk mengatasi ancaman wabah Zika.

Kampanye pola hidup bersih dan sehat itu juga perlu disertai dengan pesan peningkatan gizi, terutama bagi ibu hamil dan menyusui. Langkah itu penting mengingat di negeri ini ada 37,2 persen anak di bawah lima tahun yang berstatus stunting, kontet, pertanda pertumbuhan tidak maksimal, yang berdampak pada risiko timbulnya rentetan penyakit di kemudian hari. Tanpa gizi yang baik, mustahil stamina tubuh bisa kukuh menangkal serangan virus dengue dan Zika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus