Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

4 Jenderal TNI Diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo

Prabowo mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden. Empat di antaranya adalah Jenderal Purnawirawan TNI. Siapa saja mereka?

23 Oktober 2024 | 09.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana pengambilan sumpah jabatan dalam pelantikan Ketua Mahkamah Agung (MA) serta Kepala Badan, Gubernur Lemhanas, Utusan Khusus Presiden, Penasihat Khusus Presiden, dan Staf Khusus Presiden pada Kabinet Merah Putih 2024-2029 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/app/aww. (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengangkat tujuh Penasihat Khusus Presiden untuk membantu pekerjaannya. Empat di antaranya merupakan Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun Penasihat Khusus Presiden yang dilantik Prabowo berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 140/P Tahun 2024 tentang Pengangkatan Penasihat Khusus Presiden RI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut 4 Jenderal TNI yang diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo:

Jenderal TNI (Purn) Wiranto

Wiranto, 77 tahun, sudah malang melintang di percaturan politik tingkat atas sejak Orde Baru. Mantan Panglima ABRI (TNI) ini, terjun ke politik melalui Golkar sebelum mendirikan Partai Hanura.

Ia pernah menjadi Menteri Hankam di masa Orde Baru dan kemudian menjadi Menko Polkam di Masa Presiden Abdurrahman Wahid dan Jokowi.

Pada periode kedua pemerintahan Jokowi, ia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Wiranto diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan.

Jenderal TNI (HOR) (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan

Pada pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi, Luhut menjabat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sejak tahun 2019. 

Ia juga pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 2015-2016, menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Luhut mengakhiri karier militernya ketika pensiun sebagai letnan jenderal dan menjabat Komandan Kodiklatad (1997–1998). Setelah itu, ia diangkat sebagai Duta Besar RI di Singapura (1999-2000). Ia kemudian dipanggil pulang dan diangkat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan oleh Presiden Gus Dur (2000-2001).

Setelah Gus Dur diberhentikan MPR, Luhut bergerak di bidang swasta dengan mendirikan PT Toba Sejahtra Group yang bergerak di bidang energi dan pertambangan.

Ketika Jokowi kampanye Pilpres 2014, Luhut masuk tim pemenangan dan kemudian ditunjuk menjadi Kepala Staf Kepresidenan sampai 2015, sebelum diangkat sebagai Menkopolhukam sampai 2016. Setelah itu, ia menjabat sebagai Menko Marinvest sampai berakhirnya pemerintahan Jokowi.

Prabowo mengangkat Luhut sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan. Selain itu, Luhut juga diangkat sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh Prabowo.

Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman

Dudung Abdurachman, 59 tahun, adalah mantan Kepala Staf TNI AD (2021-2023). Sepanjang hidupnya, Dudung belum menapak jabatan sipil. Ia sebelum menjadi KSAD adalah Pangkostrad, Pandam Jaya dan Gubernur Akmil.

Dudung diangkat oleh Prabowo sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional, Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.

Letnan Jenderal TNI (Purn) Terawan Agus Putranto

Sementara Terawan diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan. Terawan merupakan dokter TNI yang terkenal karena metode pengobatan stroke. Ia pernah menjadi Menteri Kesehatan (2019-2020).

Terawan dipecat oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) karena dinilai melakukan metode tersebut kepada pasien sebelum melalui penelitian ilmiah.

Sementara tiga Penasihat Khusus Presiden lainnya adalah Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, dan Muhadjir Effendy sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji.

YUDONO YANUAR | RIZKI DEWI AYU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus