Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
FRANSISCO ROSARIANS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Kepolisian memastikan kapal motor Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba tak memiliki data manifes penumpang. Menurut juru bicara Mabes Polri, Komisaris Besar Yusri Yunus, tim gabungan pencari korban hilang saat ini mengandalkan laporan data kehilangan anggota keluarga di posko Disaster Victim Identification Kepolisian Daerah Sumatera Utara.
Berdasarkan laporan tersebut, KM Sinar Bangun diduga membawa 112 penumpang. “Tak ada daftar manifes penumpang KM Sinar Bangun. Diperkirakan pihak keluarga korban terus bertambah dalam menyampaikan laporan,” kata Yusri kepada Tempo, kemarin.
KM Sinar Bangun diduga tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Samosir, Senin lalu, sekitar pukul 17.30 WIB. Berdasarkan informasi sementara, kapal kayu tersebut membawa sekitar 112 penumpang dan 55 kendaraan bermotor roda dua. Hingga saat ini, tim baru bisa menemukan 19 korban yang terdiri atas 18 orang selamat dan satu orang meninggal.
Tim gabungan yang mencari para korban, menurut Yusri, terdiri atas anggota kepolisian, TNI, Badan SAR Nasional, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemerintah Kabupaten Samosir, dan sejumlah relawan. Mereka masih menyisir sejumlah dugaan lokasi kejadian dengan tiga unit kapal kayu milik Organisasi Perkapalan Simanindo dan kapal motor penumpang Sumatera Utara I. “Pencarian terkendala kondisi angin dan ombak yang besar,” kata Yusri.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, selain dugaan kelebihan muatan, KM Sinar Bangun tenggelam setelah dihantam ombak dan angin puting-beliung. Dia mengatakan cuaca buruk membuat penumpang menjadi panik dan posisi kapal tak stabil. Dia menyatakan telah meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi mengecek penyebab kecelakaan.
Menurut dia, lembaganya siap memberikan sanksi bagi pengelola KM Sinar Bangun jika ditemukan fakta kelalaian atau pelanggaran prosedur dalam kecelakaan tersebut. “Kalau sudah ditemukan sejumlah manifes tak ada, pasti akan kami kenakan sanksi,” kata Budi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara, Riyadil Akhir Lubis, mengatakan telah menerima kesaksian sementara perihal kondisi KM Sinar Bangun sebelum berangkat dari Pelabuhan Simanindo. Menurut dia, KM Sinar Bangun membawa lebih dari 100 penumpang dan puluhan kendaraan bermotor. Dia menuturkan, sesaat sebelum tenggelam, KM Sinar Bangun sempat oleng dan bagian bawah kapal tersebut sudah mulai dipenuhi air. "Pada saat kapal dihantam ombak, kapal langsung miring ke kanan dan melempar penumpang yang berada di tingkat tiga kapal," kata Riyadil.
Luhut Sitinjak, 48 tahun, salah satu anggota keluarga korban, mengatakan telah pasrah atas kondisi para penumpang KM Sinar Bangun. Menurut dia, seluruh anggota keluarga korban selalu menanti ketibaan tim gabungan yang pulang dari pencarian di Danau Toba. Namun hingga saat ini masih nihil. “Masih berharap tim pencari melakukan upaya maksimal untuk segera menemukan jenazahnya,” kata dia.
Direktur Utama PT Jasa Raharja, Budi Rahardjo, menjamin penanggungan seluruh biaya perawatan dan uang asuransi bagi korban KM Sinar Bangun. Sesuai dengan aturan, menurut dia, Jasa Raharja akan memberikan santunan Rp 50 juta kepada ahli waris korban yang meninggal. "Atas kejadian tersebut, Jasa Raharja proaktif mendatangi korban," ujar dia.
CAESAR AKBAR | ANDITA RAHMA | CHITRA P | DEWI NURITA
Kelebihan Muatan hingga Dihantam Ombak
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Utara, Riyadil Akhir Lubis, mengatakan telah menggali informasi dari penumpang yang selamat dalam kecelakaan tenggelamnya kapal motor Sinar Bangun di Danau Toba. Dia memaparkan bahwa ada dugaan penyebab kecelakaan tersebut adalah kelebihan kapasitas dan cuaca buruk.
Nama: Kapal motor Sinar Bangun
Rute: Pelabuhan Simanindo menuju Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara
Lokasi: Danau Toba
Kapasitas: 60 penumpang
Tambahan: bukan transportasi angkutan barang atau kendaraan bermotor
Dugaan kejadian:
Waktu: 17.30 WIB
Jumlah kapasitas:
» 80 orang berdasarkan catatan pelabuhan
» 112 orang berdasarkan laporan dugaan keluarga korban
» 55 kendaraan bermotor
Korban:
- 18 orang ditemukan selamat
» Tiga orang di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Samosir
» 11 orang di Puskesmas Simarmata
» Empat orang di Puskesmas Tiga Ras
- Satu orang meninggal, yaitu Tri Suci Handayani asal Aceh Tamiang
- 94 orang masih dalam pencarian
Penyebab:
» Kelebihan kapasitas
» Ombak tinggi
» Angin kencang
» Air laut masuk ke kapal
» Kepanikan penumpang
TEKS: FRANSISCO | ANDITA RAHMA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo