Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ada hambatan menyalurkan bantuan

Presiden soeharto berkunjung ke daerah korban gempa flores. ada yang unjuk rasa minta jatah bantuan padahal dana bantuan sudah di atas rp 5 milyar.

2 Januari 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maumere masih menjadi kota tenda, Suasana kota mulai ada napasnya, bantuan terus mengalir, Penyaluran bantuan ke desa-desa ada hambatan, jadi terkesan kurang merata. LEWAT tiga minggu setelah dihantam gempa dahsyat, Maumere mulai bernapas. Penduduk sudah mulai membuat gubuk darurat dari bahan reruntuhan rumah mereka. Kantor pemerintah juga mulai ramai. Anggota DPRD Sikka juga sudah hadir dan berkantor di luar gedung mereka yang amburadul. Alex Idong, Ketua DPRD Sikka, berkata, "Sikka kembali ke tahun 1969, saat pembangunan di sini dimulai." Rumah Alex juga porak-poranda. Dia kini bertenda bersama keluarganya di lapangan Kota Maumere. Ke kota yang compang-camping itulah Presiden dan Ibu Tien Soeharto datang Rabu pekan lalu. Mendarat di Bandara Wai Oti sekitar pukul 12.00, Presiden bersama Pangab Jenderal Try Sutrisno, Menteri Sosial Haryati Soebadiodan Menteri PU Radinal Mochtar langsung men dengar penjelasan Gu, bernur NTT Hendrikus Fernandez di ruang pos ko penanggulangan bencana alam Kodam IX Udayana. Presiden kemudian meninjau RSU Dokter T.C. Hill ers di Maumere dan ber bincang-bincang dengan beberapa orang korban bencana di tenda ''Bangau C" -- yang menampung korban dari pulau-pulau terpen cil. Setelah itu Pak Harto terbang dengan heli selama satu jam untuk melihat lokasi bencana dari udara. Perhatian kepada bencana Flores -- yang dinyatakan sebagai bencana nasional -- memang luar biasa. Sebelum rombongan Presi- den mendarat, datangrombongan Ketua Umum Golkar Wahono dan Majelis Ulama Indonesia yang menum pang pesawat carter. Golkar menyumbang Rp 500 juta untuk perbaikan sarana umum Dan kabarnya bantuan Golkar itu adalah sumbangan pengusaha kakap, seperti Robby Cahyadi, Eka Tjipta Widjaja. dan perusahaan rokok Gudang Garam. "Jum lahnya nanti Rp 1 milyar, dan sisanya akan menyusul," kata Probosutedjo, koordinator sumbangan dari Golkar itu, Sementara itu MUI mengulurkan bantuan Rp 100 juta Pengurus Pusat Muhammadiyah juga mem berikan Rp 10 juta untuk memper- baiki sa rana ibadah dan sekolah yang rusak berat Di Maumere saja ada 31 mesjid rusak total dan 6 sekolah Muhammadiyah ring- sek. Walhasil, total jenderal dana dari instansi pemerintah dan masyarakat sudah mencapai Rp 2,2 milyar. Ini belum termasuk bantuan Australia, Jepang, Masyarakat Eropah, dan berbagai negara lainnya yang jumlahnya sampai pekan lalu sudah di atas Rp 5 milyar. Mendagri Rudini juga sudah mengimbau seluruh daerah untuk bergotong-royong mengumpulkan dana untuk Flores. Pemda Kalimantan Timur -- daerah gudang kayu -- sedang mengumpulkan bahan kayu untuk segera dikirim ke Flores. Dengan dana yang mengucur begini deras toh ada yang melakukan unjuk rasa dan mengaku tak mendapat jatah bantuan. Sabtu dua pekan lalu, contohnya, di depan Kantor Satkorlak (Satuan Koor- dinator Pelaksana) bencana alam Kabupaten Sikka sekitar 50 pemuda datang dan menuntut pembagian jatah yang adil. Kepala Staf Kodam Udayana Brigjen Sulatin mengatakan, masyarakat Maumere hendaknya memahami kalau bantuan belum bisa dibagi merata. Kalau ada yang belum kebagian, itu bukan lantaran petugas Satkorlak kurang adil. "Petugas sudah berbuat maksimal. Hanya saja karena semua terkena musibah, tentu ada yang merasa kurang diperhatikan," kata Sulatin, Dia punya istilah, gempa Flores ini adalah gempa yang adil. Maksudnya? "Tak hanya penduduk yang kena, rumah pejabat pun juga rusak." Tak cuma pejabat yang repot. Para napi pun ikut runyam. LP Maumere ikut ambrol. Dan kini 56 napi berkemah di halaman LP. Tembok pembatas juga dijebol gempa dan kini hanya dibatasi oleh kawat berduri. Namun tidak ada napi yang lari. Simon Petrus, terpitakan bahwa dia bisa saja lolos. "Tapi buat apa," katanya. Gubernur Fernandez juga mengakui masih adanya hambatan dalam penyaluran bantuan. "Jalan menuju kecamatan masih sulit. Tapi camat-camat sudah membawa bantuan untuk daerahnya. Hanya yang di pulau-pulau masih susah," kata Fernandez, Dari tujuh kabupaten di NTT yang kena musibah, kerusakan paling parah ada di empat kabupaten: Sikka Ende, Ngada, dan Flores Timur. Di Empat kabupaten ini ada 25 ribu rumah yang harus dibangun kem- bali, Dan soal urusan pangan. Fernandez menganggap keadaan masih aman. Gudang Dolog di sana masih menyimpan persediaan pangan untuk 3 - 6 bulan. Kata Fernandez, butuh sekitar Rp 250 milyar untuk memhangun kembali kota-kota yang centang-perentang akihat gempa itu, Toh Fernandez, tak setuju kalau daerahnya ini disebutsebut mundur ke zaman pra-Pelita, "Ttu terlalu ekstrem, Masakan pembangunan mundur 25 tahun, Mobil dan hotel kan tidak sebanyak sekarang." katanya. Betul juga. Bahkan, kalau Kota Maumere jadi ukuran, perekonomian tidak ambruk. Apalagi jika uang tabungan masyarakat yang jadi patokan. Kepala BRI Maumere Tjuk Sugiyono menginformasikan kepada TEMPO, pada hari pertama dan kedua gempa ada peningkatan tabungan masyarakat sebanyak 25% dari hari sebelum gempa. Jawatan pegadaian juga mencatat uang masuk lebih banyak, antara Rp 5-7 juta sehari selama sepekan ini. Sebelumnya, kata Hidayat, Kepala Perum Pegadaian Maumere, "Jarang yang mengambil barangnya di sini." Yang jelas, Maumere adalah kota tenda. Korban tewas masih sekitar dua ribu jiwa -- menyusut dari pekan lalu lantaran ada korban yang dihitung dua kali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus