Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ritme hidup Haryanto bak angkutan umum yang selalu ngebut mengejar setoran. Mengajar sejak pagi, ia pulang ke rumah di saat matahari sudah di atas ubun-ubun, sekadar untuk makan dan membasuh muka. Tak tersisa waktu untuk menghabiskan segelas teh yang disediakan istrinya di beranda. Bersalin dengan baju koko dan kopiah hitam, sepeda motornya pun melaju kembali menuju Madrasah Diniyah Awaliyah Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo