Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepingin memutar uang untuk menambah pendapatan bulanan? Jika ada tawaran investasi dengan bunga 4 persen per bulan (alias 48 persen setahun), jangan langsung dicaplok. Sediakan waktu untuk meneliti sisik-melik janji surga itu. Berapa bunga yang wajar dan jenis investasi apa yang memberikan rasa aman? Berikut, tips yang diberikan ahli perencana keuangan Safir Senduk dan Adler H. Manurung.
- Pertama, kenali jenis investasi itu. Sejauh ini, setidaknya, ada dua pilihan berinvestasi: investasi sendiri dengan menyimpan emas atau memiliki properti tanpa melibatkan pihak ketiga. Pilihan lain adalah melibatkan pihak ketiga sebagai perantara, misalnya deposito. Dalam hal ini, dana yang diinvestasikan dipegang pihak perbankan.
- Ingat, pelibatan pihak ketiga selalu mengandung risiko. Misalnya, jika bank tempat menanam duit tutup atau dilikuidasi. Risiko kedua adalah gagal bayar (default) bagi hasil oleh pihak ketiga. Risiko ini akan lebih besar jika pihak ketiga menjanjikan bagi hasil yang juga jauh lebih besar.
- Jika memilih investasi dengan pihak ketiga, lakukan dengan lembaga yang terikat regulasi ketat dan jelas. Lembaga semacam ini biasanya berupa perbankan, asuransi, dan manajer investasi seperti reksadana. Pada lembaga yang terikat regulasi ketat, dana diinvestasikan terpisah dari kekayaan perusahaan pengelola reksadana, yakni disimpan di bank kustodian. Keunggulannya, jika sewaktu-waktu investor ingin menarik dana, perusahaan reksadana harus bisa menyerahkannya.
- Hati-hati dengan lembaga di luar perbankan, asuransi, dan manajer investasi, yang belum diatur dengan regulasi ketat. Perusahaan investasi semacam Ibist belum memperoleh izin menghimpun dana masyarakat dari departemen terkait. Mereka hanya punya izin usaha dari Departemen Perdagangan.
- Jika pun terpaksa ingin menjajal menanam uang ke lembaga macam ini, tanyakan adakah lembaga itu memiliki izin menghimpun dana masyarakat. Jika pertanyaan ini tak bisa dijawab, tanyakan ke mana perusahaan menginvestasikan dana nasabah.
- Setelah mengecek izin penghimpunan dana masyarakat, telusuri siapa pengelolanya. Bagaimanakah back ground pengelola tersebut.
- Setelah mengetahui jenis industri tempat memutar investasi, periksa prospek dan risikonya.
- Minta pihak marketing perusahaan itu menjelaskan bagaimana mereka bisa membayar bunga investasi yang tinggi itu setiap bulannya.
- Jika dia tak mampu mempresentasikan konsepnya, atau menurut investor tidak masuk akal, lupakan berinvestasi di lembaga semacam ini.
- Jika perlu, konsultasikan kepada pakar yang memahami industri tersebut
- Tetapi Anda sebaiknya langsung curiga jika ada perusahaan yang menjanjikan bunga jauh lebih besar dari suku bunga di pasar.
- Harap diketahui, margin sebuah bisnis jarang mencapai 50 persen. Hanya industri makanan yang bisa memetik margin 40-50 persen dalam setahun.
- Jangan terbuai dengan nama-nama besar atau nama terkenal yang ikut menanamkan uangnya di lembaga tersebut. Kiat itu hanya cara untuk merayu.
Namun, seluruh tips itu menjadi sia-sia belaka jika memang Anda telah silau terlebih dulu oleh tawaran bunga yang tinggi. Dan, itulah yang dialami oleh ribuan nasabah PT Ibist beberapa waktu lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo