Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Ahli Teknologi Informasi Ragukan Dalih Imigrasi Soal Data Harun

Jeda pengiriman data dalam sistem informasi hanya terjadi dalam hitungan milidetik.

24 Januari 2020 | 00.00 WIB

Pria yang diduga Harun Masiku terekam kamera CCTV di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, 7 Januari lalu. Istimewa
Perbesar
Pria yang diduga Harun Masiku terekam kamera CCTV di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, 7 Januari lalu. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

JAKARTA - Para pakar teknologi informasi ragu ihwal penjelasan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mengenai keterlambatan pelaporan data perjalanan Harun Masiku. Alasan adanya keterlambatan data masuk hingga lebih dari dua pekan dianggap tak masuk akal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia Alex Budiyanto menjelaskan bahwa dalam sistem informasi memang biasa ada jeda waktu dalam mengirim data yang disebut dengan latency. Namun, ia mengatakan, latency dalam sistem biasanya hanya terjadi dalam hitungan milidetik. "Jeda yang terjadi dalam hitungan second itu sudah lama. Saya enggak tahu kenapa bisa sampai berjam-jam hingga berhari-hari," katanya kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Alex, lama atau tidaknya latency pada sistem bergantung pada desain. Jika arsitektur sistemnya benar, latency yang timbul akan sesuai dengan waktu yang sebenarnya atau mendekati.

Untuk ukuran Imigrasi yang harus memantau gerbang keluar-masuk Indonesia, Alex melanjutkan, seharusnya sistem yang dibuat sesuai dengan kondisi waktu sebenarnya. Jika tidak, kemungkinan banyaknya penyelundup atau buron kabur sangat besar. "Kalau delay lebih dari setengah hari atau berjam-jam itu sesuatu yang jadi pertanyaan besar. Sistem seperti apa yang dimiliki Imigrasi kita sampai memungkinkan delay time lama sekali," tuturnya.

Direktur Eksekutif Information and Communication Technology Institute Heru Sutadi menilai alasan adanya delay time dalam sistem perjalanan di bandar udara hanyalah akal-akalan Imigrasi. Ia mengatakan jeda paling lama dalam sistem informasi hanya lima detik. Adapun jika ada gangguan jaringan atau kerusakan komputer, tak bisa disebut delay karena data yang dikirim memang tidak terproses. "Janganlah menggunakan alasan teknologi karena semua terukur," ujarnya.

Butuh waktu 15 hari bagi Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mengakui bahwa Harun Masiku, calon legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang menjadi tersangka suap, sudah berada di Indonesia. Sepekan setelah KPK gagal menangkap Harun pada 8 Januari lalu, Imigrasi menginformasikan bahwa Harun masih berada di Singapura. Kepala Subbagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi Arvin Gumilang mengatakan belum ada catatan masuk kembalinya Harun ke Indonesia. Tiga hari kemudian, Menteri Hukum Yasonna Laoly menegaskan bahwa Harun masih di luar negeri.

Dua hari lalu, Imigrasi menggelar konferensi pers untuk mengumumkan kepulangan Harun. Para pejabat di Kementerian Hukum baru mengakui keberadaan Harun setelah Koran Tempo membongkar data penerbangan dan kedatangan Harun di Bandara Soekarno-Hatta. Harun tercatat pergi ke Singapura pada 6 Januari dan kembali ke Cengkareng keesokan harinya dengan menumpang pesawat Batik Air dengan kode penerbangan ID 7156. Harun terlihat di kamera CCTV Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Kepulangan Harun juga diperkuat oleh pengakuan Hildawati Jamrin, istrinya.

Arvin Gumilang beralasan ada keterlambatan data dan informasi yang masuk ke sistem bandara sehingga mereka baru mengetahui kepulangan Harun. "Ini tidak lazim terjadi. Tapi kalau mati lampu di Bandara Soekarno-Hatta itu pernah. Apakah ini ada hubungannya atau tidak kami lakukan pendalaman," katanya. MAYA AYU PUSPITASARI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus