Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Amien Rais: Jika Abdul Somad Cawapres Prabowo, Umat Islam Pecah

Sebab, kata Amien Rais, Ma'ruf Amin dan Abdul Somad sama-sama ulama ahli fiqih Islam.

24 Agustus 2018 | 02.45 WIB

Ketua Dewan Syuro Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberikan keterangan kepada pers sebelum menghadiri Konferensi Bersatu Partai Islam di Cikini, Jakarta (17/4). Sejumlah tokoh Islam dan tokoh partai politik berkumpul untuk membahas koalisi menghadapi pilpres 2014. ANTARA/M Agung Rajasa
Perbesar
Ketua Dewan Syuro Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memberikan keterangan kepada pers sebelum menghadiri Konferensi Bersatu Partai Islam di Cikini, Jakarta (17/4). Sejumlah tokoh Islam dan tokoh partai politik berkumpul untuk membahas koalisi menghadapi pilpres 2014. ANTARA/M Agung Rajasa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meyakini terpilihnya Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto merupakan  campur tangan langit. Menurutnya lahirnya pasangan itu hasil kebijaksanaan Allah SWT.

"Kalau Pak Joko Widodo akhirnya menggandeng Pak Ma'ruf Amin, Pak Prabowo wakilnya Pak Ustad Abdul Somad, itu mungkin terjadi pecah umat Islam Indonesia," ujar Amien dalam acara hari ulang tahun PAN ke-20 di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PAN, Jakarta, Kamis malam, 23 Agustus 2018.

Baca: Kalah Survei, Gerindra: Prabowo - Sandiaga Konsisten Bela Muslim

Sebab, kata Amien, Ma'ruf  Amin dan Abdul Somad sama-sama ulama ahli fiqih Islam. Kalau keduanya bertemu dalam Pemilu 2019, Amien membayangkan terjadi perang ayat, hadist, dan soal-soal keislaman lainnya. "Menggeleparlah bangsa ini," ujar dia. "Kemudian terpilihlah Pak Sandiaga Uno, itu jelas dari Allah. Jadi kita terima sebagai karunia Allah SWT."

Prabowo semula diusulkan oleh "ijtima ulama" agar menggandeng ulama sebagai cawapresnya. Dua nama disodorkan hasil "ijtima ulama" yaitu pernceramah Abdul Somad Batubara dan politikus Partai Keadilan Sejahtera Salim Segaf Al Jufri. "Ketika ditimbang-timbang lebih nendang Pak UAS (Abdul Somad). Saya termasuk yang mengejar UAS, tapi akhirnya tidak," ujar Amien.

Simak: Kampanye Prabowo - Sandiaga akan Fokus di Dua Masalah Ekonomi

Selain Abdul Somad, Amien menceritakan pengalamannya ditolak berkali-kali oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Nama Anies, kata dia, sempat disarankan oleh anak-anaknya. Amien pun sempat bergurau meramal tangan Anies saat bertemu di balai kota DKI Jakarta beberapa waktu silam.

"Saya lihat tangannya di balai kota saya bilang bagus. Itu saya bergurau tak boleh ramal-ramal. Kemudian memang beliau sudah berijtihad, sehingga ketika ditanya Pak Prabowo, ia bilang lebih baik menyelesaikan tugas di DKI," kata Amien.

Pilihan cawapres pun akhirnya jatuh Sandiaga Uno. Amien Rais menilai Sandiaga cukup 'nendang' untuk jadi cawapres Prabowo. "Insya Allah bagus, hoax-hoax lupakan saja."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus