Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menanggapi ihwal temuan beras Bulog untuk bantuan sosial atau bansos yang berstiker pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran. Anies mengatakan kalau temuan seperi itu perlu terus disiarkan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Maksudnya, kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, agar masyarakat dapat mengetahui dan menilai dugaan pelanggaran pemilu itu. "Baiknya disiarkan luas ya. Sehingga lebih banyak yang tahu, lebih banyak yang menilai," kata dia usai kegiatan kampanye akbar di Taman Bukit Gelanggang Kota Dumai, Sabtu, 27 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Foto beras bansos dari Bulog yang ditempeli stiker Prabowo-Gibran beredar di media sosial X. Tampak beras tersebut dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Anies mengatakan dengan tersiarnya dugaan pelanggaran pemilu, maka itu menjadi cara bagaimana suatu kampanye dinilai menjaga kehormatan atau tidak. "Membuat kita bisa melihat bagaimana cara berkampanye, bagaimana menjaga kehormatan," kata dia.
Menurut Anies, rakyat pasti akan menilai hal -hal yang mencuat diperbincangkan. "Rakyat itu kritis dan cerdas," ujarnya.
Respon dari Gibran
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka memastikan pihaknya tidak pernah membagikan beras berupa apapun. Ia juga menyatakan tidak pernah memberikan arahan kepada pendukungnya untuk bagi-bagi beras.
Sebab, menurut Gibrn, jika berdasarkan ketentuan, pembagian beras tidak diperbolehkan. Wali Kota Solo itu pun menegaskan akan menindaklanjuti kasus beras Bulog yang ditempeli stiker Prabowo-Gibran itu.
“(Ada arahan) Enggak, enggak. Kan enggak boleh bagi beras. Nanti tak tindak lanjuti ya,” kata Gibran.
Putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu pun menanyakan lokasi beredarnya beras ditempeli stiker Prabowo-Gibran tersebut agar bisa segera ditelusurinya. "Kasih tahu saya lokasi di mana, nanti saya samperin,” kata Gibran. “Oke, Nanti saya cari ya.”