Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Asal Usul Hari Bidan Sedunia, Ini Tema di Tahun 2023

Hari Bidan Sedunia atau International Day of the Midwife (IDM) dirayakan setiap tanggal 5 Mei setiap tahunnya. Hari Bidan Sedunia dirayakan sebagai bentuk penghomatan kepada profesi bidan yang selalu melayani masyarakat dalam kebidanan dan ginekologi.

5 Mei 2023 | 08.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Solidaritas Bidan Pegawai Tidak Tetap Republik Indonesia membawa poster tuntutan saat berunjuk rasa di Monas, Jakarta, 14 September 2015. Mereka juga menuntut pemerintah menghentikan pemotongan cuti bagi para bidan yang melahirkan. TEMPO/Subekti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Bidan Sedunia atau International Day of the Midwife (IDM) dirayakan setiap tanggal 5 Mei setiap tahunnya. Hari Bidan Sedunia dirayakan sebagai bentuk penghomatan kepada profesi bidan yang selalu melayani masyarakat dalam kebidanan dan ginekologi.

Melansir dari laman Kementerian Kesehatan, penetapan tanggal 5 Mei sebagai Hari Bidan Sedunia sudah dimulai sejak tahun 80-an, tetapi secara formal diresmikan pada tahun 1992. Salah satu tujuan diperingatinya Hari Bidan Sedunia ini adalah untuk mengkampanyekan peran penting bidan dalam kehidupan manusia.

Selain itu, Hari Bidan Sedunia juga dimanfaatkan sebagai tolak ukur peningkatan kualitas bidan yang ada saat ini di mana bidan memiliki peran yang sangat penting tidak hanya untuk wanita hamil tetapi juga untuk keluarga Indonesia.

Mengutip dari laman International Confederation of Midwives (ICM) perayaan hari bidan sedunia pada tahun ini mengusung tema “Together Again: From Evidence to Reality”. Tema ini diusung untuk merayakan kembali Hari Bidan International setelah adanya pembatasan global karena pandemi yang berlangsung selama sekitar hampir 3 tahun.

Bidan tidak hanya punya peran yang sangat krusial untuk memeriksa, membantu merawat, dan juga membantu persalinan untuk wanita hamil. Bidan juga berperan dalam meningkatkan derajat wanita, seperti melalui pelayanan kontrasepsi, memberikan imunisasi kepada bayi, dan menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Hasil survey pada tahun 2012 menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 359 jiwa setiap 100 ribu kelahiran hidup. Salah satu kendala yang menyebabkan AKI di Indonesia cukup tinggi adalah distribusi jumlah bidan kompeten yang belum merata.

Menurut laporan dari Days of The Year, sejarah kebidanan kembali ke zaman prasejarah. Bidan adalah mereka yang mempelajari proses persalinan dan berperan penting dalam melestarikan kehidupan selanjutnya.

Pada zaman dahulu, praktik bidan sangat erat kaitannya dengan pedukunan dan takhayul. Namun saat ini bidan sudah sangat mampu dan kompeten dalam membantu persalinan, bahkan disetarakan dengan dokter kandungan. 

Meskipun ada pria yang berspesialisasi dalam kebidanan, tradisi ribuan tahun telah menjadikan bidang ini didominasi oleh wanita. Meskipun praktik kebidanan sempat menurun selama beberapa ratus tahun terakhir, ada peningkatan gerakan menuju persalinan di rumah yang membuat praktik ini lebih relevan dari sebelumnya. 

Pilihan Editor: Bidan Kaum Pinggiran, Menolong Ibu Hamil sampai Merawat Pasien Stroke, "Membantu Orang Lain Jangan Takut Miskin" 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus