Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan masalah campak dan gizi buruk penduduk Kabupaten Asmat, Papua harus ditangani lintas kementerian. Kerja lintas kementerian itu harus dilakukan karena keadaan geografis di wilayah itu masih sulit sehingga tidak mudah untuk mendapatkan akses air bersih, sanitasi, dan transportasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membuat perkampungan dan lingkungan yang baik, kata Nila, merupakan upaya untuk merehabilitasi penduduk pascakritis campak dan gizi buruk penduduk Kabupaten Asmat, Papua. “Dengan begitu, masyarakat bisa menetap dan tidak lagi nomaden,” kata Menteri Nila di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa malam, 23 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Cegah Gizi Buruk Terulang, Pemprov Papua ...
RS Penuh, 43 Pasien Anak Gizi Buruk di Asmat ...
Hal lain yang juga harus dilakukan bersama adalah bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk penanaman sagu, dan membiasakan makan ikan. "Kami harapkan makanan (sagu) ini meningkatkan ketahanan pangan lokal," ujar Nila.
Hingga kini, korban gizi buruk di Asmat tercatat mencapai 90 jiwa. Dari jumlah itu, 69 di antaranya meninggal dunia. 65 jiwa juga terkena campak dengan empat orang di antaranya juga mengalami gizi buruk. Bupati Asmat Elisa Kambu memastikan jumlah korban itu mulai berkurang karena sudah ada upaya yang dilakukan pemerintah daerah dan pusat.
Upaya jangka pendek yang sudah dilakukan pemerintah Kabupaten Asmat dengan kementerian dan lembaga terkait adalah dengan melakukan operasi bersama. Ada tiga hal yang sudah dikerjakan, yaitu mengobati campak dan gizi buruk, melakukan vaksin untuk anak usia 0-14 tahun, menyiapkan rencana pasca penanganan campak seperti pendampingan dan pembinaan pasien gizi buruk.
Bupati Asmat, Elisa Kambu mentargetkan menyelesikan masalah campak dalam satu bulan. Dia mengaku sudah menyisir 187 dari 224 kampung untuk mencari anak-anak yang terkena wabah. Anak-anak yang terkena wabah segera dibawa ke kota untuk mendapat penanganan medis yang lebih baik.