Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Badan Siber dan Sandi Negara: Penjual Data Bukan dari Internal BPJS Kesehatan

BSSN mengatakan ada indikasi penjual data yang diklaim milik BPJS Kesehatan adalah dari luar.

29 Mei 2021 | 15.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas melayani peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Kantor Cabang Jakarta Pusat, Jumat 28 Mei 2021. BPJS Kesehatan saat ini telah membuat laporan ke Bareskim Polri terkait dugaan kebocoran dan penjualan data 279 juta WNI oleh akun bernama Kotz di Raid Forums, raidforums.com. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan mengatakan Kepolisian masih menelusuri pemilik akun Kotz yang menawarkan penjualan data pribadi warga Indonesia di situs Raid Forums. Anton mengatakan ada indikasi kebocoran dan penjualan data itu dilakukan pihak di luar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ia mengaku belum mendapatkan informasi terbaru yang lebih detail dari Badan Reserse Kriminal Polri. "Saya belum update sampai seberapa jauh apakah itu aktor luar atau aktor dalam. Yang saya tahu terakhir, tapi ini jangan dijadikan patokan, indikasi penelusuran terhadap akun itu ada di luar," kata Anton dalam diskusi daring, Sabtu, 29 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Akun Kotz sebelumnya mengklaim memiliki 279 juta data pribadi penduduk Indonesia. Ia juga memberikan sampel sebanyak 1 juta data secara gratis.

Menurut Anton, Bareskrim juga menelusuri aliran uang dari penjualan data itu. Namun ia tak merinci lebih jauh dan mengajak semua pihak menunggu hasil penyelidikan Kepolisian. "Kita perlu tunggu lagi teman-teman Kepolisian, supaya enggak mengganggu penyelidikan," ujarnya.

BPJS Kesehatan pun hingga saat ini masih menelusuri kebocoran data kependudukan ini untuk memastikan data tersebut milik mereka atau bukan. Kendati struktur datanya mirip, kata Anton, hal itu baru bisa dipastikan setelah verifikasi terhadap 1 juta sampel yang diberikan secara gratis oleh pemilik akun Kotz. "Proses yang lain juga tetap berjalan, justru sekarang yang lagi concern di BPJS dan BSSN adalah memperkuat sistem tersebut," kata Anton.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus