Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua kubu yang akan berlaga di pemilihan presiden 2019, kubu Jokowi – Ma’ruf dan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno berebut dukungan dari bobotoh, julukan pendukung Persib Bandung di pemilihan presiden 2019. Keduanya saling klaim mendapat dukungan paling banyak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca juga: Kubu Prabowo Yakin Masih Kuasai Jawa Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam Majalah Tempo edisi 25 Februari-3 Maret, Ketua Umum Viking Persib Club Heru Joko mengatakan Jokowi mendapat dukungan dari sebagian besar bobotoh, julukan pendukung Persib, yang totalnya diperkirakan berjumlah 6 juta orang. “Banyak anggota Viking mendukung Jokowi,” ujar calon anggota DPRD Kota Bandung dari Partai NasDem itu.
Namun, ketika Ridwan Kamil datang ke Stadion Si Jalak Harupat pada Senin pekan lalu, saat jeda laga Persib versus Arema, teriakan “Prabowo” menggema. Sodik Mudjahid, anggota DPR dari Gerindra yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat I, yang meliputi Kota Bandung dan Cimahi, mengatakan kubunya juga menggalang dukungan dari bobotoh.
Juru debat Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini mengklaim kubunya lebih banyak mendapat dukungan dari bobotoh atas kejadian tersebut. "Emil (sapaan Ridwan Kamil) hadir ke stadion dan pdkt (pendekatan) ke bobotoh, tapi dia malah diteriakin 'Prabowo'," kata Sodik kepada Tempo, Senin, 25 Februari 2019.
Meski begitu, Sodik mengatakan BPN tak melakukan pendekatan khusus terhadap bobotoh. Dia menilai teriakan di Jalak Harupat itu adalah spontanitas ekspresi masyarakat Jawa Barat yang mendukung Prabowo dan Sandiaga Uno. "Masyarakat sudah cerdas menilai tentang kinerja dan masa lalu seseorang," ujarnya.
Di Jawa Barat, provinsi dengan pemilih terbanyak, yakni lebih dari 33,2 juta suara. Tak pelak, suara di provinsi ini sangat menentukan kemenangan pasangan calon di pemilihan presiden 2019. Provinsi Jawa Barat merupakan lumbung kemenangan Prabowo saat pemilihan presiden 2014. Ketika itu, Prabowo dan Hatta Rajasa meraup 59,78 persen suara, sedangkan Jokowi-Jusuf Kalla hanya mendapat 40,22 persen suara.