Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md bersepakat dengan para kiai di Sukabumi dan Cianjur untuk memberikan gaji kepada guru ngaji di pesantren jika dirinya dan Ganjar Pranowo memenangi Pilpres 2024. Mahfud menyebut, mereka sudah banyak berjasa melahirkan orang-orang besar di Tanah Air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya ini lulusan madrasah, jadi pejabat tinggi, gaji besar, masa guru saya, guru madrasah tidak digaji. Wong mereka sudah mendidik orang banyak jadi orang hebat-hebat, kita carikanlah dana, aturan bisa diubah," kata Mahfud Md saat menghadiri silaturahim kiai-kiai se-Sukabumi Raya dan Cianjur di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi, pada Rabu, 27 Desember kemarin, dikutip dari keterangan tertulis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada kesempatan itu, para kiai yang hadir menitipkan harapan mereka kepada Mahfud Md yang juga sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 mendampingi Ganjar Pranowo. "Alhamdulillah bertemu sama wakil presiden, saya amanat harus jadi, karena yang mengusung atau mendukung bapak kebanyakan alim ulama, kyai-kyai, sehingga kalau jadi harus memprioritaskan pondok pesantren," kata Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, Kiai Ujang Jamaludin.
Dalam keterangan tertulis itu, Mahfud Md disebut hadir sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam)) alias bukan sebagai calon wakil presiden untuk memberikan halaqoh. Dalam pembukaan kuliahnya, Mahfud mengingatkan ada larangan untuk berkampanye di pondok pesantren.
Namun, para kiai yang hadir disebut tidak mau melewatkan kesempatan itu untuk menitipkan harapan mereka. Antara lain Kiai Asep Hamdun dari Kota Sukabumi yang ingin Mahfud terpilih menjadi Wakil Presiden RI.
"Kaus Banjar merk Pud, cocok raden obat pilkita, pasangan Pak Ganjar-Pak Mahfud cocok menjadi presiden kita," kata Asep saat memberi pantun untuk Mahfud.
Ada pula Kiai Ade Ismail dari Cianjur yang memuji kecerdasan Mahfud. Ia berharap, Ganjar Pranowo-Mahfud Md benar-benar terpilih sebagai presiden dan wakil presiden untuk lebih memperhatikan pondok pesantren. "Sehingga, kemudian kebijakannya berpihak terhadap keberadaan pesantren, berpihak secara utuh terhadap pondok pesantren," kata Ade.
Selain itu, ada Kiai Aan Hamdan dari Kabupaten Sukabumi yang memuji Mahfud Md sebagai sosok pemberani melawan kejahatan besar. Aan turut berharap, Mahfud mampu memikirkan honor guru-guru mengaji di Indonesia. "Tentang honor guru ngaji, Pak. Kami di desa mungkin ada beberapa kyai belum mendapat itu, Pak. Mohon, kalau bapak nanti jadi Wakil Presiden, ada Peraturan Presiden yang jelas dan jangan sampai dipersulit, Pak," kata Aan.
Mahfud Bicara soal Toleransi
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud Md mengatakan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan masyarakat harus menjadi satu. Menurut dia, dua hal itu yang membuat masyarakat Indonesia bersikap toleran.
"Keislaman dan keindonesiaan menuntun agar orang Indonesia toleran terhadap perbedaan karena perbedaan itu ciptaan Allah," kata Mahfud saat memberikan kuliah kebangsaan di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi, Jawa Barat, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu malam, 27 Desember 2023.
Dalam Silaturahmi Mama Sepuh dan Ajengan Anom se-Sukabumi Raya dan Cianjur itu, Mahfud mengingatkan kalau Allah Swt. bisa saja manusia diciptakan satu agama dan satu ras saja. Tapi, kata Mahfud, Allah sengaja menciptakan kita berbeda untuk menguji manusia berlomba-lomba dalam kebaikan. "Jadi, pastikan kita ini orang Indonesia, keislaman kita melebur dengan keindonesiaan kita, dan keindonesiaan itu artinya Bhineka Tunggal Ika," kata Mahfud.
Mahfud Md yang juga calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo itu menyebut setiap orang Indonesia memiliki tujuan yang sama, yaitu Indonesia merdeka dan maju. Oleh karena itu, Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu harus sama-sama menjaga toleransi.
Mengutip lirik dari lagu Ya Lal Wathan, Mahfud mengingatkan, keislaman dan keindonesiaan itu bersatu padu. Bahkan, liriknya menegaskan kalau cinta kepada Tanah Air bagian dari iman karena Indonesia Tanah Air kita.
"Ke-Indonesiaan dan ke-Islaman itu bersatu, Indonesia produk kesepakatan ulama, sehingga Indonesia harus menyatu. Ke-Islaman dan ke-Indonesiaan harus ada dalam satu ramuan, cinta Islam dan cinta Tanah Air Indonesia," kata Mahfud.
Menurut Mahfud Md, fenomena itu pula yang membuat Islam yang dianut ahlussunnah wal jamaah dan pondok pesantren, yaitu Islam wasathiyah. Artinya, kata dia, Islam jalan tengah, Islam yang adil dan salah satu kuncinya memperlakukan semua orang sama.
"Meskipun agama dan suku berbeda, tapi harus bersatu, Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, Konghucu bersatu, ini Indonesia, bersaudara," ujar Mahfud.
Sebelumnya, kedatangan Mahfud disambut nyanyian thola'al badru dan iringan hadroh dari santri-santri. Mahfud Md mendapatkan pula sorban putih yang dikalungkan langsung Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin.
Pilihan Editor: Survei CSIS, Prabowo-Gibran Unggul Tapi Pilpres Masih Dinamis