Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat RI Maman Imanul Haq meminta Kementerian Agama (Kemenag) melakukan sertifikasi juru dakwah (pendakwah) guna memastikan para pendakwah memiliki kapasitas yang memadai untuk menyampaikan nilai-nilai keagamaan. Maman mengatakan hal itu menanggapi video viral yang memuat ucapan dai kondang, Miftah Maulana, atau yang akrab disapa Miftah.
“Kementerian Agama perlu melakukan sertifikasi juru dakwah,” kata Maman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, 4 Desember 2024.
Dalam video yang viral di media sosial itu, terdapat ucapan Utusan Khusus Presiden untuk Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan itu, yang dinilai oleh warganet telah melecehkan seorang penjual es teh.
Di media sosial X dan Instagram, masyarakat bahkan mengecam ucapan Miftah karena dinilai tidak mencerminkan seorang penceramah atau dai yang semestinya memberikan kesejukan.
Maman menuturkan kasus itu menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak untuk menjaga perkataan di hadapan publik. Dia mengatakan pendakwah seharusnya merupakan orang yang paling menguasai sumber-sumber nilai keagamaan, baik itu dari Al-Qur’an, hadis, maupun sumber-sumber klasik.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu menambahkan ulama juga dianjurkan memiliki tema-tema pokok keagamaan dalam setiap sumber ceramah. Dia menekankan tidak boleh ada bahasa kotor maupun candaan yang mengolok-olok pihak lain saat berdakwah.
“Tema yang dibawakan juga harus merujuk sumber agama. Misalnya, soal kesederhanaan atau lainnya. Itu semua harus bersumber atas referensi keagamaan seperti di poin pertama,” ujarnya.
Maman juga meminta Kemenag dan masyarakat menjadi pengawas apabila ada juru dakwah yang melanggar aturan. Jika pendakwah tersebut melakukan pelanggaran, menurut dia, perlu ada surat teguran hingga sanksi.
“Perlu ada kontrol yang baik dari masyarakat itu sendiri, termasuk juga dari Kementerian Agama di daerah terkait dan teguran bagi yang melanggar etika, melanggar tata kesopanan publik, dan melanggar keadaban publik,” kata dia.
Miftah yang mengolok-olok seorang penjual es teh, Sunhaji, saat berceramah di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, telah meminta maaf lewat video berdurasi satu menit, dan telah bertemu langsung dengan Sunhaji.
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Yang pertama, dengan kerendahan hati saya minta maaf atas kekhilafan saya,” kata Miftah pada Rabu, 4 Desember 2024.
“Saya juga minta maaf kepada masyarakat atas kegaduhan ini, yang merasa terganggu atas candaan saya, yang dinilai oleh masyarakat berlebihan. Untuk itu, saya juga minta maaf,” ujarnya.
Miftah mengatakan dia telah mendapat teguran dari Sekretaris Kabinet Mayor Teddy Indra Wijaya. Dia diminta lebih berhati-hati dalam berbicara kepada publik.
Menag: Kasus Miftah Jadi Pembelajaran Kontrol Diri
Adapun Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar berharap kasus yang menimpa Miftah bisa menjadi pembelajaran untuk mengontrol diri di hadapan publik.
“Apa pun ini juga pembelajaran buat Gus Miftah bahwa ketika menjadi pejabat, figur publik seperti ini, harus ada controlling,” ujar Nasaruddin di Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Dia mengatakan, saat menjadi seorang pejabat atau figur publik, maka identitas yang melekat dalam dirinya sudah milik masyarakat serta pemerintah. Maka mesti ada kontrol diri agar tindakan atau perbuatan tidak menimbulkan salah persepsi.
Meski demikian, Nasaruddin menuturkan Miftah dalam hidupnya memiliki banyak profesi yang beragam, mulai dari penceramah, Utusan Khusus Presiden, pelawak, hingga pimpinan pondok pesantren. Sehingga, kata dia, publik juga harus melihat Miftah dalam kapasitas kegiatan yang tidak resmi.
“Jadi jangan sampai nanti Gus Miftah itu kita potret dengan gaya potret formal, tapi dia sedang dalam keadaan informal. Jadi seniman itu kan paling susah diukur. Nah, jangan lupa bahwa Gus Miftah itu adalah seorang seniman,” kata Nasaruddin.
ANTARA
Pilihan editor: Pakai Jaket PDIP, Mantan Kaesang Felicia Tissue Bertemu Hasto, Bahas Apa?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini