Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Burung Juara 1 Hendak Dibeli Jokowi, Pemiliknya Menolak

Jokowi sempat menawar, tapi pemiliknya enggan menjual.

11 Maret 2018 | 12.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Jokowi memberikan plakat para juara kedua sesi murai batu festival dan pameran Burung Berkicau Piala Presiden di Kebun Raya Bogor, 11 Maret 2018. Festival itu diikuti 72 peserta dan memperlombakan 3.000 burung. TEMPO/Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sempat ingin memiliki burung murai batu milik peserta juara pertama dalam festival dan pameran Burung Berkicau Piala Presiden Jokowi. "Yang juara satu mau saya beli," kata Jokowi di Kebun Raya Bogor, pada Ahad, 11 Maret 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi mengatakan sudah sempat melakukan tawar menawar. Namun, kata dia, pemilik burung tersebut enggan menjualnya. "Pemiliknya bilang enggak dijual," ujarnya. Adapun burung milik Jokowi juga mengikuti lomba tersebut. Namun, burung murai batu itu kalah dan hanya masuk nominasi 10 besar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Burung yang menjuarai festival itu diketahui bernama Kitaro. Pemiliknya adalah sepasang kakak beradik asal Brebes, Dede Alamsyah dan Anto. Dede mengaku sempat kaget ketika Jokowi menawar burung miliknya. "Katanya (Jokowi), 'Ini burung berapa, saya mau'. Tapi tidak dijual," kata Dede.

Dede enggan menyebutkan besaran harga yang ditawar Jokowi. Ia hanya mengungkapkan alasannya tak mau menjual burung itu kepada Jokowi. Menurut dia, jika dilepas, ia akan sulit menemukan burung yang lebih bagus dari Kitaro.

Sebelum mengikuti festival dan pameran Burung Berkicau Piala Presiden Jokowi, Dede melakukan persiapan selama tiga pekan. Namun, ia menegaskan tidak ada persiapan atau latihan khusus terhadap Kitaro.

Kitaro, kata dia, memang sudah sering menjuarai berbagai perlombaan burung berkicau, di antaranya di Bekasi, Tangerang, dan Karawang.

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus