Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan Kementerian Kesehatan memperbarui protokol untuk pencegahan penyebaran COVID-19, diantaranya soal jabat tangan. “Protokol dari Kementerian Kesehatan sudah menginformasikan mulai sekarang, sesuai arahan WHO (Badan Kesehatan Dunia), kita mengurangi bertemu dengan berjabat tangan, termasuk cipika-cipiki,” kata dia, di Bandung, Kamis, 12 Maret 2020.
Ridwan menyarankan untuk mengganti berjabat tangan dengan salam khas orang Sunda. Contohnya dengan merapatkan kedua telapak tangan di depan dada. “Cukup dengan salam Sunda, seperti mau Lebaran. Rasa sopan masih ada tanpa mengurangi persahabatan, pertemanan,” kata dia.
Ridwan Kamil berujar protokol terbaru soal anjuran menyetop jabat tangan itu akan disosialisasikannya. “Ini sedang kita sampaikan, khususnya di pertemuan-pertemuan skala besar dan di area pendidikan,” kata dia.
Ridwan Kamil mempraktikkan protokol itu. Dia misalnya, sempat menolak ajakan berjabat tangan dari belasan siswa SMA yang merubunginya saat keluar dari ruang kerjanya menuju kendaraannya di halaman belakang kompleks Gedung Sate, Bandung. “Sekarang sudah tidak boleh salaman,” kata dia.
Belasan siswa SMA yang sedang kongkow di pelataran lobi pintu masuk Museum Gedung Sate berhamburan saat melihat Ridwan Kamil berjalan menuju kendaraan dinasnya. Ramai-ramai mereka mengajak Ridwan Kamil ber-swa foto.
Selepas puas berfoto, mereka pamit sambil mengajak Ridwan Kamil bersalaman. Tapi permintaan berjabat tangan itu tidak dipenuhi Ridwan Kamil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini