Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Cegah Kecelakaan di Sekolah, Pj Gubernur DKI Minta Sarana Sekolah yang Rawan Diperbaiki

Sejumlah peristiwa jatuhnya siswa di sekolah dinilai menjadi bukti bahwa ada kelemahan dalam pengawasan sekolah.

19 Oktober 2023 | 14.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
SDN Petukangan Utara 06 Pagi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Rabu 27 September 2023. Sehari sebelumnya, satu murid di sekolah ini tewas setelah jatuh dari lantai 4. Tempo/Alifya Salsabila

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta kepala dinas pendidikan bersama sekolah untuk bisa memperbaiki gedung atau sarana prasarana sekolah yang sudah tak layak. Ini untuk mencegah terjadinya kecelakaan terhadap siswa atau warga sekolah lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Diamankan, ini tugasnya Pak Kadis Pendidikan. Semua kepala sekolah kan ada biaya perawatan, ada BOP (Bantuan Operasional Pendidikan)," kata Heru di Balai Kota DKI, Kamis, 19 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terlebih, Kepala Dinas Pendidikan DKI juga sudah mengeluarkan surat edaran yang isinya mengimbau sekolah untuk memperbaiki gedung untuk yang rawan terhadap kecelakaan serta memastikan semua sarana prasarana sekolah memenuhi standar keamanan.

Langkah ini diambil untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa yang menimpa seorang pelajar Kelas IX SMP Negeri 132, Cengkareng, Jakarta Barat. Siswa berinisial D itu diduga terjatuh dari lantai empat sekolah itu pada Senin, 9 Oktober 2023. Dugaan sementara ia terjatuh saat mencoba ke luar dari jendela di lantai itu.

Heru pun meminta kepala sekolah (kepsek), guru dan orang tua lebih berperan dalam mengawasi siswa dan menegaskan soal kedisiplinan, mulai dari larangan merokok, bolos sekolah hingga tawuran. "Kan kemarin tuh kecelakaan karena mereka mau merokok ya, mengumpet ingin merokok. Ini apa ya peran orang tua. Kepala sekolah harus bisa menangani hal itu," ujarnya.

Berkaitan dengan kasus siswa jatuh di sekolah, Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Dinas Pendidikan mengevaluasi sistem kemanan sekolah mulai dari fisik bangunan maupun guru piket di sekolah. Hal itu untuk memastikan keamanan para siswa, termasuk saat jam istirahat.

Menurut Retno, sejumlah peristiwa jatuhnya siswa di sekolah menunjukkan bahwa ada kelemahan dalam pengawasan sekolah. "Evaluasi fisik misalnya seperti pagar pembatas. Menurut dia, ketinggian pagar pembatas harus menyesuaikan dengan tinggi badan siswa. "Setidaknya kalaupun bisa lihat ke bawah, (tinggi pagar) setinggi lehernya anak-anak. Sehingga kalau mau naik, sulit," ujarnya.

ANNISA FEBIOLA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus