Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Demi 28 Oktober

Wawancara Tempo dengan brigjen Theo Syafei tentang delegasi parlemen Australia yang akan berkunjung ke timor timur, serta situasi timtim saat ini.

24 Oktober 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PANGLIMA Kolakops Brigjen Theo Syafei bisa mengerti kalau delegasi Parlemen Australia kecewa tak bisa berkunjung ke Tim-Tim. Benarkah situasi Tim-Tim kini kurang nyaman? Berikut wawancara TEMPO dengan perwira berbintang satu itu: Pemerintah RI menolak kunjungan Parlemen Australia. Apakah karena ada keberatan dari pihak Kolakops? Saya bisa mengerti kalau mereka kecewa. Saya mengerti karena mereka sudah punya tanggal tertentu untuk datang ke sini yaitu 28 Oktober. Itu kelihatannya lebih utama daripada maksud kunjungannya. Pada 28 Oktober (hari kematian pemuda Fretilin Sebastio Gomes-Red) itu tentunya mereka tak mau ke sini untuk merayakan Sumpah Pemuda. Dan ketika tanggal 28 Oktober diminta untuk digantikan dengan tanggal lain, lalu mereka kecewa. Dengan kata lain ini kesengajaan pihak Australia untuk memanfaatkan satu momentum tertentu? Ya...barangkali dia datang untuk menyulut atau melihat sesuatu. Saya sebagai penanggung jawab keamanan di sini tak setuju kalau mereka hendak menyulut sesuatu. Kalau mereka mau melihat atau menginspeksi sesuatu di sini, saya juga tak mau. Apakah bukan karena kontak senjata antara ABRI dan GPK Fretilin baru-baru ini di Baucau? Oh ... tidak. Kami menerima surat (delegasi Australia) itu sebelumnya. Lalu saya tanya ke Jakarta, kenapa mesti tanggal ini yang dipilih. Ada dua delegasi yang akan datang ke sini sekitar tanggal 10 atau 14 November. Saya tak tahu apakah mereka ditolak Jakarta. Insiden Dili bulan November ini tepat setahun. Dalam minggu-minggu ini terkesan ada "show of force" dari ABRI. Ini langkah antisipasi? Saya harus realistis. Mereka juga mencari momen untuk berbuat sesuatu. Itu terjadi ketika Dubes Amerika (John Monjo) dan ketika Amos Wako (utusan Sekjen PBB) datang. Kalau saya tak anggap tanggal-tanggal tadi bisa mereka gunakan, saya membohongi diri sendiri. Saya tak mau mereka menganggap kami ragu-ragu, apalagi lemah. Jadi kalau saya melakukan langkah-langkah preventif, itu saya akui.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus