Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Calon gubernur Jawa Barat dari PDI Perjuangan, Tubagus Hasanuddin atau TB Hasanuddin baru mengetahui ditunjuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat pada Sabtu malam, 6 Januari 2018. Hasanuddin pun hadir dalam deklarasi pencalonannya keesokan hari.
“Saya baru tahu sebagai calon gubernur itu pada jam 10 malam, hari Sabtu,” kata dia di Bandung, Senin, 8 Januari 2018.
Baca juga: Pasangan Baru, TB Hasanuddin-Anton Charliyan Harus Kerja Keras
Hasanuddin mengatakan, pada Sabtu itu ia tiba-tiba diminta ke Jakarta menemui Megawati jam 11 malam. Padahal saat itu dia sedang di Bandung. Dia sempat mampir makan di rest area Kilometer 88 sehingga khawatir tidak sampai tepat waktu menemui Megawati pukul 11 malam. Namun, akhirnya dia sampai di Jakarta dan menemui Megawati pukul 21.25 WIB.
“Lalu disampaikan ini-ini dan sebagainya. Lalu beliau (Megawati) menyampaikan, Kang, kalau (panggilan) Kang itu biasanya santai ke saya. 'Jadi enggak ada pilihan lain, yang maju mohon Akang Tb saja ya jadi gubernur di sana'," ujar Hasanuddin menirukan Megawati.
"Loh Bu, saya kan enggak daftar, yang lain saja," kata Hasanuddin menirukan percakapannya dengan Megawati.
"Terus Bu Mega diam,” kata Hasanuddin.
Hasanuddin sempat meminta waktu pada Megawati untuk menghubungi orang-orang terdekatnya. Dia menelpon petinggi Paguyuban Pasundan, organisasi yang digelutinya sejak sebelum masuk partai.
Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan Didi Turmuzi gagal ditelepon. Lalu berganti menghubungi sesepuh organisasi itu, Tjetje Padmadinata. “Saya minta izin ke sesepuh. Saya nelepon Pak Didi enggak nyahut-nyahut, panik saya. Mang Tjetje rupanya begadang, oh aya naon (ada apa), Kang saya diperintahkan untuk maju, bagaimana ini saya bingung. Sudah ambil saja, bener nih?” kata Hasanuddin.
Setelah itu dia menelpon istrinya yang akhirnya setuju. “Istri saya kaget juga, waduh gimana nanti sibuk. Ya sudahlah kita pisah 6 bulan ini sampai Juni. Ya sudahlah, terserah, ikut saja,” kata Hasanuddin.
Dia pun kembali menemui Megawati. “Saya lapor. Saya lihat, saya trenyuh lihat Ibu Mega. Saya berdiri, siap, saya bersedia melaksanakan tugas,” kata Hasanuddin.
Malam itu setelah ditunjuk Megawati, Hasanuddin melupakan satu hal. Dia lupa menanyakan, calon wakil gubernur pendampingnya. “Waktu saya mau pulang, (baru ingat) loh wakil, saya dengan siapa? Balik lagi. Ibu sudah ke toilet,” kata dia.
Pada pengurus DPP PDI Perjuangan yang ditemuinya, sempat ditanyanya soal calon wakil gubernur Jawa Barat. “Saya tanyakan wakilnya dengan siapa, salah satu pengurus, orang DPP menjawab, kenapa tidak ditanyakan dari tadi. Ya sudahlah, dengan siapa saja,” kata dia.
Hasanuddin mengaku hingga pagi harinya dia belum mengetahui calon wakil gubernurnya. Dia datang ke Lenteng Agung pagi itu, mengenakan baju adat Sunda. Saat hendak memasuki ruangan tempat Megawati akan mengumumkan calon gubernur yang di usung PDI Perjuangan dari sejumlah provinsi, dia dicegat wartawan televisi. “Wartawan itu bertanya, Pak siapa wakilnya? Saya nih belum yakin. Saya jawab apa adanya. Tapi di dalam sudah ada Pak Anton duluan masuk kata mereka, itu wakil Bapak? Ya sudah, mungkin itulah,” kata dia.
Hasanuddin mengatakan, baru mengetahui calon wakil gubernur pendampingnya saat Megawati mengumumkannya. “Ya sudah. Buat saya, prinsipnya dengan siapa saja, saya kalau sudah bertempur dulu seperti di Timtim, ini di kawal siapa kan gak milih, dengan siapa saja, maju, menang, ya sudah,” kata dia.
Dia senang saat mengetahui Anton Charliyan calon wakilnya. “Syukurlah. Makanya saya senang karena saya dari dulu sudah kenal, dari Polda (Jawa Barat) dulu, sering datang. Makanya saya kecup, muahh, ya syukurlah,” kata Hasanuddin.
Hasanuddin optimis memenangkan pilkada bersama Anton. “Petempur itu dibantu siapa pun harus maju.Gak ada manusia yang sempurna, termasuk saya. Kita perbaiki kekurangan-kekurangan, itu saja,” kata dia.
TB Hasanuddin dan Anton Charliyan bakal menghadapi pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jawa Barat 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini