Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Paguyuban Pasundan Didi Turmuzi mengatakan, organisasinya tetap netral kendati salah satu kandidat calon gubernur Jawa Barat, Tubagus Hasanuddin (TB Hasanuddin) adalah anggota Dewan Pengaping Pengurus Besar Paguyuban Pasundan.
“Sikap politik kami terkait pilkada Jabar adalah netral. Masing-masing pengurus, anggota, dan lainnya punya hak, dan saya sarankan untuk punya pilihan tepat sesuai dengan kebutuhan rakayat Jabar,” kata dia di Bandung, setelah pertemuan tertutup dengan TB Hasanuddin di Gedung Paguyuban Pasundan di Bandung, Senin, 8 Januari 2018.
Baca juga: Pasangan Baru, TB Hasanuddin-Anton Charliyan Harus Kerja Keras
Didi mengatakan, dia baru mengetahui TB Hasanuddin dicalonkan oleh PDI Perjuangan. “Sepengetahuan saya dari dulu, dia tidak ingin dan berambisi menjadi gubernur Jawa Barat. Tapi karena ada penugasan, dan merasa bertanggung jawab terhadap Jawa Barat, perkiraan saya beliau siap,” kata dia.
Menurut Didi, organisasi Paguyuban Pasundan membuka diri pada semua calon gubernur. “Ketika hadir di Paguyuban Pasundan, kami terima dengan baik dan demikian juga apabila ada yang lain hadir ke sini, kita terima dengan baik. Dan yang sudah datang ke sini hampir semuanya,” kata dia.
Didi mengatakan, saat ini TB Hasanuddin menjabat anggota Dewan Pengaping Jawa Barat. “Sebelum aktif di partai dia sudah menjadi Komisaris Daerah Paguyuban Pasundan DKI Jakarta. Bagi Paguyuban Pasundan, bukan orang baru, tapi kader Paguyuban Pasundan,” kata dia.
Pada TB Hasanuddin, Didi mengaku memesan hal yang sama dengan semua calon gubernur lainnya yakni agar memprioritaskan persiapan sumber daya manusia (SDM) Jawa Barat. Jawa Barat akan berkembang pesat dengan sejumlah proyek infrastruktur dan pengembangan kota mandiri di sejumlah wilayahnya.
”Harus ada persiapan bagi masyarakat Jabar agar bisa bersaing di tengah-tengah perubahan yang sangat luar biasa. Seperti terjadinya sebuah kota besar Meikarta, Walini, Sumarecon (Bandung), Aerocity Majalengka, Pelabuhan Patimban, itu akan berdampak positif dan negatif, bukan pekerjaan ringan bagi seorang gubernur,” kata Didi.
TB Hasanuddin mengatakan, dia bergabung dalam organisasi Paguyuban Pasundan jauh sebelum menjadi anggota PDI Perjuangan. “Sebelum mengundurkan diri jadi prajurit tahun 2008, kemudian masuk PDIP, saya sudah pakai begini (batik biru khas organisasi itu) sebagai Komisaris Daerah di Jakarta,” kata dia, Senin, 8 Januari 2018.
Semua pendidikan tingginya juga diperoleh di perguruan tinggi milik Paguyuban Pasundan. “Saya ini lulusan sekolah S1, S2, itu di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pasundan. S3 saya lulusan Unpas (Universitas Pasundan). Semua pakai Pas Pas Pas Pasundan,” kata TB Hasanuddin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini