Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Di Pelantikan Gubenur NTB, Jokowi dan Syarifuddin Ngobrol Berdua

Wakil Ketua Demokrat Syafruddin Hasan ngobrol dengan Presiden Jokowi sekitar tiga menit seusai pelantikan Gubernur NTB di Istana Negara.

19 September 2018 | 11.59 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan selamat kepada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 Zulkieflimansyah - Sitti Rohmi Djalilah di Istana Negara, Jakarta, Rabu 19 September 2018. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Presiden Joko Widodo memberikan selamat kepada pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 Zulkieflimansyah - Sitti Rohmi Djalilah di Istana Negara, Jakarta, Rabu 19 September 2018. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarifuddin Hasan tampak berbincang singkat seusai pelantikan Zullkifliemansyah dan Sitti Rohmi Djalilah sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 19 September 2018.

Baca: Bungkus Tiga Juta Suara, 4 Kader Demokrat Dikabarkan Pro Jokowi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Syarif hadir di Istana mewakili Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dalam pemilihan Gubernur NTB ini Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera mengusung Zulkifli dan Rohmi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi dan Syarifuddin terlihat berbincang kurang lebih tiga menit. "Ya prinsipnya beliau kirim salam buat bapak (SBY). Mudah-mudahan komunikasi semakin baik," kata Syarif sesuai berbicara dengan Jokowi.

Baca juga:  Kata Sandiaga Uno soal Dua Kaki Demokrat di Pilpres 2019

Syarifuddin mengatakan, pertemuan antara dia dan Jokowi sangat singkat sehingga hanya bisa saling bertegur sapa. SBY, kata dia, juga titip salam untuk Jokowi. "Salam hormat saja enggak ada pesan-pesan khusus," tuturnya.

Menurut Syarifuddin, ia dan Jokowi sama sekali tidak membahas topik-topik yang sedang hangat seperti artikel Asia Sentinel yang berjudul “Indonesia’s Vast Criminal Conspiracy”. Partai Demokrat berang dengan artikel ini lantaran dianggap memfitnah SBY terlibat skandal Bank Century.

Baca: Soal Asia Sentinel, Johan: Istana Tak Ada Kepentingan dengan SBY

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik, melalui akun Twitter-nya, bahkan menuding Istana terlibat dalam pemuatan artikel itu. "Enggak, enggak. Kami enggak bahas soal itu (Asia Sentinel)," ucap Syarif.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus