Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Di Sini Kantor Menteri

Sekretariat Negara harus menyediakan perlengkapan bagi tambahan 3 menteri koordinator & 6 menteri muda. Selain kantor baru, rumah baru & mobil Volvo baru. Gaji menteri naik menjadi Rp 1 juta/bulan.(nas)

17 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEBUAH gedung bertingkat 6 kini selesai dibangun di belakang gedung utama Sekretariat Negara Jalan Medan Merdeka Barat 15 Jakarta, bersebelahan dengan Markas Kopkamtib. Ada 22 ruangan di setiap lantai, lengkap dengan alat pendingin yang diatur dengan AC sentral. Ada pula tangga berjalan, menghubungkan setiap lantai. Pemborongnya PUTL sendiri, dengan biaya kumulatip mulai dari Rp 80 ribu per meter. Dengan mengembangnya personil kabinet -- khususnya dengan tambahan lembaga baru seperti 3 Menteri Koordinator d an 6 Menteri Muda -- yang paling sibuk tampaknya Krishnamurti Samil. Sekretaris Mensesneg Sudharmono ini harus menyediakan perlengkapan bagi mereka. "Karena semua menteri berstatus Menteri Negara, maka kelengkapan fasilitas juga disediakan oleh Sekneg," kata Krishnamurti. Menko Ekuin merangkap Ketua Bappenas Widjojo Nitisastro selama ini tetap berkantor di seberang Taman Suropati. Maka tinggal 2 Menko lainnya, Menko Polkam M. Panggabean dan Menko Kesra Surono, belum menempati kantor resminya. Kelak Panggabean yang sekarang masih berkantor di rumah sendiri Jalan Teuku Umar 21, akan menempati gedung utama Sekneg yang lama dan lantai 2 dari gedung yang baru. Menko Kesra Surono akan pindah ke kantor Pertamina yang di Jalan Merdeka Barat, bersebelahan dengan gedung RRI. Di situ juga akan berkantor Menteri Muda Urusan Peranan Wanita Ny. Lasiah Sutanto. Pembenahan gedung Pertamina untuk kedua menteri tersebut diharapkan selesai dalam 3 bulan mendatang. Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Emil Salim yang semula menempati rumah di samping kiri Bappenas, sejak awal Juni kemarin untuk selama 3 bulan (menunggu pindahnya Menko Surono) pindah ke Merdeka Selatan, bekas kantor Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sultan, sebagai bekas Wapres kabarnya masih akan mendapat kantor, yaitu di gedung Badan Pemeriksa Keuangan dulu di Kwitang dekat Markas Besar Marinir. Menurut sebuah sumber, pemberian kantor bagi bekas Wapres memang sudah menjadi keputusan pemerintah. Kalau Bung Hatta selama ini berkantor di rumahnya Jalan Diponegoro, kata sumber tersebut, karena ia tidak minta kantor kepada Sekneg. Adapun gedung Merdeka Selatarl, tetap dipersiapkan sebagai kantor resmi Wapres. Maka nantinya Wapres Adam Malik pun tidak lagi berkantor di Istana Negara melainkan pindah ke Istana Merdeka Selatan. Sebab Istana Negara hanya akan dipakai untuk upacara resmi saja. Gaji Naik Menurut rencana, dalam bulan Juni ini papan nama Sekretariat Negara yang terpampang di halaman kantor Sekneg Merdeka Barat sudah akan dicabut. Sebagai gantinya akan dipasang papan baru Menteri Koordinator Bidang politik dan Keamanan. Di sebelahnya juga akan dipasang papan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional. Dewan yang dipimpin oleh Letjen M.M.R. Kartakusumah itu juga akan berkantor di sana, di lantai 3 dan 4 gedung baru. Tampaknya lantai 1 masih akan dipertahankan untuk personil Sekneg. Di sana antara lain akan berkantor drs. Moerdiono, Asisten Khusus Mensesneg. Sementara lantai 2 untuk Menko Polkam Panggabean, lantai 5 untuk sementara masih kosong. Kabarnya dipersiapkan bagi departemen yang membutuhkan perluasan. Lantai 6, untuk ruang makan dan ruang sidang. Di kompleks perkantoran Sekneg yang lain, di Jalan Veteran, juga sudah dipersiapkan kantor untuk Tim Penasihat Presiden mengenai Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila alias P-7 yang diketuai oleh Roeslan Abdulgani. Papan namanya sudah dipasang 3 Juni lalu. Bangunan model lama yang bersebelahan dengan kantor Menteri P.A.N. Sumarlin dan berseberangan dengan guest house Istana itu, kini tampak bersih. Selain kantor baru, sejumlah menteri kini mulai pindah ke kompleks perumahan di Jalan Gatot Subroto. Antara lain Menteri Penerangan Ali Murtopo, Menteri Perindustrian AR Suhud, Menteri Pertanian Sudarsono Hadisaputro dan Menteri Kesehatan Suwardjono Surjaningrat. Tapi untuk para menteri muda, kabarnya ada sedikit kesulitan. Semula mereka disediakan perumahan Pertamina di Slipi yang juga dikenal dengan kompleks Orchid Palace. Ternyata cuma 2 menteri muda yang bersedia tinggal di sana. Cosmas Batubara yang kini tinggal di Jalan Sumatera dan Abdul Gafur yang masih di flat Kodau Jalan Iskandarsyah Kebayoran Baru. Mereka kelak akan tinggal bersebelahan dengan Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Sugiri, Sekdalobang Solichin GP dan bekas Sekjen ASEAN HR. Dharsono. Selain kantor baru, rumah baru dan mobil Volvo baru, gaji para menteri pun sejak April lalu sudah naik menjadi Rp 1 juta per bulan. Jumlah itu tidak termasuk pengeluaran lain kalau mereka misalnya menyelenggarakan pesta atau jamuan makan untuk tamu negara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus