SEBUAH gedung bertingkat 6 kini selesai dibangun di belakang
gedung utama Sekretariat Negara Jalan Medan Merdeka Barat 15
Jakarta, bersebelahan dengan Markas Kopkamtib. Ada 22 ruangan di
setiap lantai, lengkap dengan alat pendingin yang diatur dengan
AC sentral. Ada pula tangga berjalan, menghubungkan setiap
lantai. Pemborongnya PUTL sendiri, dengan biaya kumulatip mulai
dari Rp 80 ribu per meter.
Dengan mengembangnya personil kabinet -- khususnya dengan
tambahan lembaga baru seperti 3 Menteri Koordinator d an 6
Menteri Muda -- yang paling sibuk tampaknya Krishnamurti Samil.
Sekretaris Mensesneg Sudharmono ini harus menyediakan
perlengkapan bagi mereka. "Karena semua menteri berstatus
Menteri Negara, maka kelengkapan fasilitas juga disediakan oleh
Sekneg," kata Krishnamurti.
Menko Ekuin merangkap Ketua Bappenas Widjojo Nitisastro selama
ini tetap berkantor di seberang Taman Suropati. Maka tinggal 2
Menko lainnya, Menko Polkam M. Panggabean dan Menko Kesra
Surono, belum menempati kantor resminya. Kelak Panggabean yang
sekarang masih berkantor di rumah sendiri Jalan Teuku Umar 21,
akan menempati gedung utama Sekneg yang lama dan lantai 2 dari
gedung yang baru.
Menko Kesra Surono akan pindah ke kantor Pertamina yang di Jalan
Merdeka Barat, bersebelahan dengan gedung RRI. Di situ juga akan
berkantor Menteri Muda Urusan Peranan Wanita Ny. Lasiah Sutanto.
Pembenahan gedung Pertamina untuk kedua menteri tersebut
diharapkan selesai dalam 3 bulan mendatang.
Menteri Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup Emil Salim
yang semula menempati rumah di samping kiri Bappenas, sejak awal
Juni kemarin untuk selama 3 bulan (menunggu pindahnya Menko
Surono) pindah ke Merdeka Selatan, bekas kantor Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Sultan, sebagai bekas Wapres kabarnya masih
akan mendapat kantor, yaitu di gedung Badan Pemeriksa Keuangan
dulu di Kwitang dekat Markas Besar Marinir. Menurut sebuah
sumber, pemberian kantor bagi bekas Wapres memang sudah menjadi
keputusan pemerintah. Kalau Bung Hatta selama ini berkantor di
rumahnya Jalan Diponegoro, kata sumber tersebut, karena ia tidak
minta kantor kepada Sekneg.
Adapun gedung Merdeka Selatarl, tetap dipersiapkan sebagai
kantor resmi Wapres. Maka nantinya Wapres Adam Malik pun tidak
lagi berkantor di Istana Negara melainkan pindah ke Istana
Merdeka Selatan. Sebab Istana Negara hanya akan dipakai untuk
upacara resmi saja.
Gaji Naik
Menurut rencana, dalam bulan Juni ini papan nama Sekretariat
Negara yang terpampang di halaman kantor Sekneg Merdeka Barat
sudah akan dicabut. Sebagai gantinya akan dipasang papan baru
Menteri Koordinator Bidang politik dan Keamanan. Di sebelahnya
juga akan dipasang papan Dewan Pertahanan dan Keamanan Nasional.
Dewan yang dipimpin oleh Letjen M.M.R. Kartakusumah itu juga
akan berkantor di sana, di lantai 3 dan 4 gedung baru.
Tampaknya lantai 1 masih akan dipertahankan untuk personil
Sekneg. Di sana antara lain akan berkantor drs. Moerdiono,
Asisten Khusus Mensesneg. Sementara lantai 2 untuk Menko Polkam
Panggabean, lantai 5 untuk sementara masih kosong. Kabarnya
dipersiapkan bagi departemen yang membutuhkan perluasan. Lantai
6, untuk ruang makan dan ruang sidang.
Di kompleks perkantoran Sekneg yang lain, di Jalan Veteran, juga
sudah dipersiapkan kantor untuk Tim Penasihat Presiden mengenai
Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila alias
P-7 yang diketuai oleh Roeslan Abdulgani. Papan namanya sudah
dipasang 3 Juni lalu. Bangunan model lama yang bersebelahan
dengan kantor Menteri P.A.N. Sumarlin dan berseberangan dengan
guest house Istana itu, kini tampak bersih.
Selain kantor baru, sejumlah menteri kini mulai pindah ke
kompleks perumahan di Jalan Gatot Subroto. Antara lain Menteri
Penerangan Ali Murtopo, Menteri Perindustrian AR Suhud, Menteri
Pertanian Sudarsono Hadisaputro dan Menteri Kesehatan
Suwardjono Surjaningrat. Tapi untuk para menteri muda, kabarnya
ada sedikit kesulitan. Semula mereka disediakan perumahan
Pertamina di Slipi yang juga dikenal dengan kompleks Orchid
Palace.
Ternyata cuma 2 menteri muda yang bersedia tinggal di sana.
Cosmas Batubara yang kini tinggal di Jalan Sumatera dan Abdul
Gafur yang masih di flat Kodau Jalan Iskandarsyah Kebayoran
Baru. Mereka kelak akan tinggal bersebelahan dengan Sekretaris
Militer Presiden Marsda TNI Sugiri, Sekdalobang Solichin GP dan
bekas Sekjen ASEAN HR. Dharsono.
Selain kantor baru, rumah baru dan mobil Volvo baru, gaji para
menteri pun sejak April lalu sudah naik menjadi Rp 1 juta per
bulan. Jumlah itu tidak termasuk pengeluaran lain kalau mereka
misalnya menyelenggarakan pesta atau jamuan makan untuk tamu
negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini