Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

Difabel Cerebral Palsy Tinggal Sendirian di Rumah di Bandung, Dirawat Tetangga

Seorang difabel Cerebral Palsy tinggal sendirian di rumahnya di Bandung. Penduduk setempat merawat semampu mereka.

10 Mei 2021 | 08.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi penyandang disabilitas atau difabel. REUTERS | Rafael Marchante

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang difabel Cerebral Palsy tinggal sendiri di rumahnya di Perumahan Bumi Kembang Loa, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Penyandang disabilitas bernama Agung itu berusia 23 tahun dan dirawat ramai-ramai oleh tetangga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agung adalah anak angkat dan dia memiliki tiga saudara angkat. Namun sejak ayah angkatnya meninggal dan ibu angkatnya sudah lanjut usia serta sakit-sakitan, dia dirawat oleh anak-anak kandungnya. Informasi terbaru mengabarkan ibu angkat Agung kini telah tiada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam keterangan tertulis Kementerian Sosial, Kepala Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung, Sudarsono berkunjung ke rumah Agung bersama Denald Miftah dari komunitas peduli difabel Hahoproject, Ketua RW, dan Ketua RT setempat. Dari kunjungan itu, Sudarsono mengatakan saat ini Agung dirawat oleh tetangganya bernama Uli dan keluarganya.

"Pak Uli yang bekerja sebagai petugas kebersihan di perumahan itu sukarela merawat agung setelah mendapat izin dari pengurus RT dan RW setempat," kata Sudarsono, Minggu 9 Mei 2021. Uli mengatakan berusaha mengurus Agung di sela kesibukan bekerja. Sebab itu, Uli kerap berkordinasi dengan tokoh masyarakat setempat untuk memberikan bantuan kepada Agung.

Istri Uli, Yuni mengatakan Agung membutuhkan kebutuhan sehari-hari, seperti popok dewasa, peralatan mandi, makanan lembut karena Agung tidak bisa mengunyah dengan baik, kursi roda yang sesuai ukuran Agung, serta perawatan kesehatan. "Kami segera menindaklanjuti informasi ini dengan berkoordinasi ke rumah sakit, balai Kementerian Sosial yang lain, hingga komunitas untuk memberikan layanan secara cepat," kata Sudarsono.

Ketua RW 13 Perumahan Bumi Kembang Loa, Agus Suparman berharap ada tindak lanjut untuk kebaikan Agung dan keluarga yang merawatnya. "Kami sudah membantu membuat kartu keluarga dan KTP untuk Agung," katanya.

Agung yang mengalami Cerebral Palsy kesulitan bicara. Struktur tulang belakangnya berbeda membuat dia tidak bisa berjalan. Pergelangan tangan kirinya selalu menekuk. Uli pernah mencoba melatih Agung untuk berdiri dan berjalan, namun langkahnya menyilang dan lututnya tak bertenaga.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus