Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto (PDIP) menyebut pakar hukum tata negara Bivitri Susanti menjadi salah satu sosok yang dipertimbangkan untuk Pilkada Jakarta. Hasto mengklaim nama Bivitri diajukan oleh koalisi masyarakat sipil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami juga mendapat informasi dari teman-teman civil society, Mbak Bivitri misalnya, ada juga yang mengusungnya," kata Hasto saat ditemui di kantor DPP PDIP di Jalan Diponegoro Nomor 58, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 20 Juli 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasto menyebut nama Bivitri meroket usai membintangi film Dirty Vote besutan sutradara Dandhy Laksono pada Februari 2024. Menurut dia, kepiawaian Bivitri berhasil memikat warga Jakarta.
"Mbak Bivitri ini, ketika menyampaikan film Dirty Vote, itu di Jakarta yang nonton hampir 8 juta orang," tuturnya.
Pernyataan Hasto itu terlontar usai ia membahas soal kemungkinan duet antara Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama. Menurut dia, nama-nama lain berpotensi maju, termasuk Bivitri.
Berkenaan dengan itu, Bivitri membantah soal kemungkinan maju di Pilgub Jakarta. Dia menyatakan tidak pernah melakukan komunikasi politik dengan siapa pun, termasuk PDIP.
"Saya sendiri tidak pernah diajak berbicara soal itu dan saya sendiri nggak punya ambisi soal itu," ujar Bivitri usia mengisi acara diskusi bertajuk "Kudatuli, Kami Tidak Lupa" di kantor DPP PDIP pada Sabtu sore.
Alih-alih terjun ke dunia politik, Bivitri menegaskan bahwa dirinya tetap teguh memilih menjadi akademisi yang kritis. Dia tak mau ambil pusing atas gagasan pencalonannya itu.
"Saya sangat nyaman jadi akademisi. Bisa melakukan berbagai kritik seperti yang saya lakukan sekarang. Dan, biarkan itu jadi wacana aja," ucapnya.