Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Doni Monardo: 99 Persen Kebakaran Hutan Akibat Ulah Manusia

Doni Monardo mengatakan, kebakaran hutan dan lahan itu 99 persen terjadi akibat ulah manusia.

4 Agustus 2019 | 18.35 WIB

Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo mengatakan, kebakaran hutan dan lahan itu 99 persen terjadi akibat ulah manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun yang lainnya seperti El Nino, hanyalah penyebab saja. Doni mengisahkan, saat ia dan rombongan di atas Kalimantan Tengah, terlihat kebakaran hutan dengan luasan sekitar 1,5 kilometer. Ia menduga kebakaran hutan itu disengaja dan letaknya ada di posisi tertentu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ini artinya ia (pelaku) sudah paham arah angin dan lainnya. Di sini saya minta agar mencari tahu siapa pelaku pembakaran," kata Doni saat melakukan Rapat Koordinasi dengan jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng di Bandara Cilik Riwut Palangka Raya, Ahad 4 Agustus 2019.

Doni Monardo menyebutkan BNPB juga sudah mengalokasikan dana bagi sebanyak 1.512 personil yang diterjunkan untuk melakukan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kalteng, rinciannya setiap orang mendapatkan Rp 145 ribu per hari.

Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden itu meminta agar kalau bisa masyarakat yang diketahui melakukan pembakaran sebaiknya juga ditarik sebagai satgas dan ini mungkin bisa mengurangi kebakaran.

"Karena kebakaran hutan 2015 lalu itu kerugian ekonominya mencapai Rp 221 triliun. Ini melampaui bencana tsunami di Aceh (Rp 16,1 Triliun), anggaran Polri (Rp 90 triliun) dan juga anggaran Kemenhan (Rp 129 triliun)," ujar Doni Monardo.

Sementara itu Ketua Satgas Penanganan Karhutla Kalteng Kolonel Arm Syaiful Rizal menjelaskan, jumlah areal yang terbakar di Kalteng hingga saat ini mencapai 1.296,64 Ha. Kemudian untuk sebaran titik panas (hotspot) 1.299 titik.

"Kebakaran yang bisa kami padamkan adalah yang berada di atas permukaan lahan," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus