Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dosen kurang, dosen ditolak

Sejumlah calon dosen itb ditolak dep p & k meskipun mereka berijazah asli dan berpredikat baik, dan telah lulus seleksi majelis fakultas. terasa ganjil bagi masyarakat umum. (pdk)

20 Maret 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAK orang masih berbicara tentang kurangnya tenaga dosen. Di ITB, misalnya, yang pekan lalu merayakan Dies Natalis ke-23. Di sana dosen yang sebanyak 719 orang masih belum mencukupi untuk hampir 10.600 mahasiswa. Tiap tahun ITB menerima sekitar 100 mahasiswa baru. Tiap tahun pula ditariknya 30 sarjana baru untuk menjadi dosen honorer, yang kemudian diharapkan menjadi dosen tetap, menurut Rektor ITB, Pro'f: Dr. Hariadi Soepangkat. Tapi dari perekrutan 30 sarjana baru, ada yang kemudian bekerja di luar ITB, dan ada yang tak disetujui Dep. P & K. Sedikitnya enam dosen honoter di jurusan Teknik Industri baru saja mendapat surat keputusan Dep. P & K, bahwa mereka dianggap "tidak cakap" untuk bekerja di lingkungan Dep. P & K. Padahal mereka telah menjadi dosen honorer sejak 1979, dan oleh mahasiswa dinilai sebagai "dosen yang baik." Akibatnya, kini di ITB banyak di antara dosennya yang harus membimbing 30 mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. "Idealnya, seorang dosen hanya membimbing 7.-10 mahasiswa," kata Prol. Soepangkat. Di jurusan Astronomi kini tersedia dosen tetap dan satu dosen luar biasa untuk mahasiswa. Berarti ratio dosen-mahasiswa di sini cukup ideal, 1:5. Tapi, tentu di jurusan yaulg mempelajari bintang serta planet-planet ini, kata Dra. Karlina Supeni, beberapa mata kuliah dirangkap seorang dosen. Bahkan ada pula yang merangkap menjadi tenaga peneliti, juga tenaga administrasi. "Seharusnya paling tidak di jurusan saya ini ada 15 dosen," kata Karlina, seorang pengajar berusia 24 tahun. Dalam kondisi seperti itu penolakan Dep. P & K untuk mengangkat dosen tetap di ITB terdengar ganjil. Biasanya pencalonan dosen ITB tidak main-main. Menurut Rektor Soepangkat, prestasi akademis menjadi knteria pokok. Seleksi itu dilakukan oleh Majelis Fakultas yang terdiri dari sejumlah dosen senior dari berbagai jurusan. Sesungguhnya tak hanya untuk Teknik Industri. Juga untuk jurusan Astronomi tahun lalu dua dosen honorer, oleh Dep. P & K dinyatakan tak layak diangkat sebagai pegawai negeri. Kenapa? Keenarn dosen honorer di Teknik Industri dan dua di Astronomi pernah dulu menjadi aktivis mahasiswa. Mereka pernah duduk dalam Himpunan Mahasiswa (Senat Mahasiswa) dalam masa "genting" sekitar 1975-78, menjelang dan sesudah Pemilu 1977. Waktu itu mahasiswa ITB gencar "mengkritik kebijaksanaan pemerintah." Tapi ini bukan alasan resmi pihak Dep.P & K menolak mereka. Ini hanya dugaan di kampus ITB. Beberapa dosen honorer malah tidal menerima surat keputusan penolakan resmi. Dengan kata lain, statusnya terkatung-katung seperti yang dialami Ir. Budidarma dari jurusan Arsitek. Pelempar martil itu--meraih medali emas dalam SEA Games 1981 di Manila--berstatus honorer sejak 1979. Boleh diuji kemampuan dan semangatnya menjadi dosen. "Saya datang dari keluarga dosen," katanya. Ayahnya dosen di Fak. Hukum UI. Padahal Budidarma selama menjadi mahasiswa tak populer sebagai aktivis kampus. Ia hanya giat dalam bidang olahraga dan kegiatan lain yang tak berhubungan dengan politik. Hal seperti yang dialami Budidarma itu membuat Karlina Supelli menangguhkan tes pegawai negerinya. Karlina, sebagaimana dosen honorer yang lain, hanya menerima honorarium Rp 15 ribu per bulan. Gaji sopir lebih tinggi. Ada tambahan memang, sebesar Rp 15 ribu. Tapi itu dianggap sebagai utang, dan harus dikembalikan setelah mereka diangkat menjadi dosen tetap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus