Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Fahira Idris, menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, perlu diperjuangkan untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Sebab, kata dia, Anies sudah terbukti memiliki kemampuan kepemimpinan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyebut sudah saatnya bagi Anies untuk mengemban amanah yang lebih besar. Apalagi, kepemimpinan Anies bakal resmi berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang. Dia meyakini Anies akan membuat Indonesia turut merasakan lompatan kemajuan seperti yang terjadi di Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Memperjuangkan Pak Anies yang sudah terbukti memiliki kemampuan kepemimpinan, mendapatkan amanah yang lebih besar. Agar Indonesia juga merasakan lompatan kemajuan, bukan hanya di Jakarta,” kata Fahira dalam diskusi publik Refleksi 5 Tahun Kepemimpinan Anies Baswedan, Jumat, 23 September 2022.
Indonesia akan terus dihimpit kepentingan negara besar
Menurut Fahira Idris, dalam satu dekade ke depan, situasi global diprediksi tidak akan menentu. Polarisasi ekonomi dan politik disebut Fahira akan semakin tajam. Dampaknya, kata dia, negara-negara di dunia akan mengalami sejumlah kendala, termasuk Indonesia.
Dia menilai Indonesia akan terus dihimpit oleh kepentingan negara-negara raksasa jika tidak segera berbenah dan melakukan lompatan besar. Putri dari mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Fahmi Idris, tersebut mengatakan Indonesia butuh pemimpin yang tegas untuk melindungi kepentingan nasional dari para pemburu rente.
“Dengan kapasitas dan rekam jejaknya, tentu terutama selama memimpin Jakarta, bagi saya sosok Pak Anies mampu melakukan lompatan besar. Kemampuan Pak Anies jadi preseden baik untuk memimpin Indonesia, ini sudah dibuktikan selama memimpin Jakarta,” kata dia.
Selanjutnya, Anies menyatakan siap maju pada Pilpres 2024
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan siap maju sebagai capres dalam Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Dia menyebut nihilnya kendaraan politik membuatnya memiliki ruang untuk berkomunikasi dengan semua partai.
“Saya siap maju sebagai Presiden jika ada partai yang menominasikan saya,” kata Anies dilansir dari Reuters, Kamis, 15 September 2022.
Anies menyebut hasil survei yang kerap memposisikan namanya dalam tiga besar capres sudah terjadi sebelum dia mulai berkampanye. Menurutnya, hasil survei ini bakal memberikan kredibilitas lebih baginya.
Belum dapat tiket
Meskipun telah menyatakan siap maju pada Pilpres 2024, Anies Baswedan hingga saat ini masih belum mendapatkan tiket. Pasalnya, belum ada satu pun koalisi partai yang menyatakan secara resmi akan mengusungnya.
Nama Anies Baswedan sempat mencuat sebagai calon presiden dari sejumlah partai seperti NasDem, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). NasDem telah mengumumkan nama Anies sebagai satu dari tiga bakal calon presiden mereka, dua nama lainnya adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Sementara PKS masih belum secara resmi menyebut nama Anies sebagai calon presiden mereka meskipun mengakui adanya dukungan dari sejumlah kadernya terhadap mantan Menteri Pendidikan tersebut.
Kedua partai itu juga masih harus membentuk koalisi demi memenuhi persyaratan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold.
PAN juga telah secara resmi menyebut nama Anies Baswedan sebagai satu dari sembilan bakal calon presiden yang akan mereka usung. Meskipun demikian, nama Anies masih harus digodok dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Golkar dan PPP.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.