Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Evakuasi KRI Nanggala-402, AL Cina akan Kirim 3 Kapal Salvage

Pada awal Mei 2021 akan tiba tiga kapal salvage milik AL Cina ke Bali untuk membantu evakuasi kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 yang karam.

2 Mei 2021 | 02.00 WIB

Foto sejumlah awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di pangkalan angkatan laut di Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, 29 April 2021. Laily Rachev/Courtesy of Indonesian Presidential Palace/Handout via REUTERS
material-symbols:fullscreenPerbesar
Foto sejumlah awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di pangkalan angkatan laut di Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur, 29 April 2021. Laily Rachev/Courtesy of Indonesian Presidential Palace/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia menyambut baik tawaran Angkatan Laut atau AL Cina People Liberation Army Navy (PLA Navy) untuk membantu evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan laut Bali.

Bantuan ini akan menambah jumlah kapal yang terlebih dahulu melakukan evakuasi terhadap kapal selam nahas itu.

"Bantuan PLA Navy berawal tawaran Duta Besar Cina untuk Indonesia kepada Menteri Pertahanan RI berupa kapal salvage," kata Kadispenal Laksamana Pertama Julius Widjojono dalam keterangan tertulis pada Sabtu, 1 Mei 2021.

Dia menuturkan diperkirakan pada awal Mei 2021 akan tiba tiga kapal salvage milik Cina ke Bali, yakni Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863, Ocean Tug Nantuo-185, dan Scientific Salvage Tan Suo 2.

Kapal Ocean Salvage and Rescue Yongxingdao-863 memiliki panjang 156 meter, lebar 21 meter, dan tinggi 7,5 meter. Kapal ini memiliki robot, sonar, side scane sereta boat rescue. 

Adapun Ocean Tug Nantuo-185 memiliki  panjang 119 meter, lebar 16 meter dan tinggi 6,5 meter. Sedangkan kapal Scientific Salvage Tan Suo 2 memiliki panjang 87,2 meter, lebar 18 meter dan tinggi 7 meter. Ketiga kapal salvage ini memiliki kemampuan daya selam sampai kedalaman 4500 meter.

Kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di Perairan Bali pada Rabu pekan lalu sekitar pukul 03.00 WIB. TNI AL memastikan 53 penumpang gugur, yang terdiri 49 ABK, 1 Komandan Satuan, dan 3 personel Arsenal. 

KRI Nanggala-402 berlayar untuk mengikuti latihan penembakan di Laut Bali pada Kamis esok harinya. Namun pada saat Gladi Resik pada Rabu sore, kapal kehilangan kontak. 

Kapal selam produksi Jerman tahun 1979 ini dibeli Indonesia pada 1981. Kini, KRI Nanggala-402 berstatus Eternal Patrol alias berpatroli selamanya dan tak akan kembali.

BacaMahfud MD Sebut 53 Prajurit KRI Nanggala-402 Menjadi Syuhada

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus