Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Fulus Kandidat, Oh My God...

8 Juni 2009 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anda boleh melongo atau mencibir melihat kekayaan calon presiden dan wakilnya berikut ini. Melongo karena mereka punya harta segunung, mencibir karena mungkin Anda merasa mereka tak jujur karena mengaku miskin. Yang pasti, keenam tokoh ini bukan orang yang tak punya pundi-pundi. Dari mobil hingga ukiran gading. Dari kuda hingga emas permata.

Yang kaya belum tentu karena korupsi. Yang ”miskin” boleh jadi menyimpan harta di tempat lain. Komisi Pemberantasan Korupsi telah pula mengecek ulang seluruh isi dompet mereka. Berikut ini hasilnya. Percaya atau tidak, terserah Anda.

Arif Zulkifli

Aset yang Paling Cihui...

  • Prabowo: 94 ekor kuda jenis poni, polo, equestrian, dan lusiano plus ratusan kambing ettawa senilai Rp 5 miliar. Delapan mobil dan satu sepeda motor senilai Rp 1,98 miliar.
  • Megawati: 23 mobil dan 10 motor senilai 4,9 miliar. Dua ukiran gading dan sejumlah lukisan dengan nilai yang sulit ditentukan. Batu mulia senilai Rp 140 juta, emas perhiasan Rp 216 juta, berlian Rp 450 juta, dan intan Rp 100 juta.
  • Wiranto: 47 petak tanah senilai Rp 70,6 miliar. 9 buah mobil senilai Rp 1,583 miliar.
  • Jusuf Kalla: 50 bidang tanah dan bangunan di Makassar, Gowa, dan Kendari senilai Rp 91,99 miliar.
  • Yudhoyono: Lima bidang tanah senilai Rp 2,408 miliar. Royalti lagu ciptaan Yudhoyono sebesar Rp 40 juta.

Percayakah Anda?

  • Yudhoyono hanya punya dua motor dan tiga mobil senilai Rp 502 juta.
  • Jusuf Kalla dalam delapan tahun terakhir hanya punya tiga mobil yang nilainya terus merosot: dari Rp 425 juta (2001) menjadi Rp 225 juta (2009).
  • Mobil Honda CRV milik Prabowo Subianto adalah hadiah undian Bank Rakyat Indonesia pada 2007.
  • Boediono pernah mendapat hadiah undian mobil dari Bank BCA.

Calon Presiden

Yudhoyono (Menkopolkam)
Rp 3,490 miliar 23 Juli 2001

M. Jusuf Kalla (Menkokesra)
Rp 121,198 miliar 31 Oktober 2001

Megawati (Wakil Presiden)
Rp 59,809 miliar
23 Maret 2001

Kalla (Calon wakil presiden)
Rp 194,192 miliar + US$ 14,928 ribu
7 Mei 2004

Yudhoyono (Calon presiden)
Rp 4,652 miliar
10 Mei 2004

Megawati (Calon presiden)
Rp 86,264 miliar
9 Desember 2004

Megawati (Pengusaha pom bensin)
Rp 105,8 miliar
30 Mei 2005

Kalla (Wakil presiden dengan gaji plus tunjangan Rp 42.160.000)
Rp 253,575 miliar +US$ 14,928 ribu
31 Mei 2007

Megawati (Calon presiden)
Rp 257 miliar
23 Mei 2009

Yudhoyono (Presiden dengan gaji plus tunjangan 62.740.000 per bulan)
Rp 6,848 miliar +US$ 246,4 ribu
23 Mei 2009

Kalla (Wakil presiden dengan gaji plus tunjangan Rp 42.160.000)
Rp 314,5 miliar +US$ 25,668 ribu
23 Mei 2009

Calon Wakil Presiden

Prabowo (Pengusaha)
Rp 10 miliar + US$ 4,216 ribu
2003

Wiranto (Calon presiden)
Rp 46,215 Miliar
19 Mei 2994

Boediono (Menko Perekonomian dengan gaji Rp 19 juta per bulan)
Rp 13,6 Miliar
24 Februari 2006

Boediono(Gubernur Bank Indonesia dengan gaji plus tunjangan RP 150 juta per bulan)
Rp 18,6 Miliar
31 Mei 2008

Prabowo (Pengusaha)
Rp 1,7 triliun
23 Mei 2009

Wiranto (Calon wakil presiden)
Rp 81,748 miliar + US$ 378,625 ribu
23 Mei 2009

Boediono (Pensiunan Gubernur Bank Indonesia)
Rp 22,06 Miliar
23 Mei 2009

Sumber: Data kekayaan calon presiden dan calon wakil presiden dan sejumlah wawancara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus