Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Gus Ipul Ungkap Alasan PBNU Copot Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf mengatakan pencopotan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar karena masalah internal organisasi.

29 Desember 2023 | 10.30 WIB

Saifullah Yusuf mengayuh becak saat berangkat mendaftar peserta pilkada Kota Pasuruan ke KPUD setempat, 6 September 2020. Foto: Istimewa
Perbesar
Saifullah Yusuf mengayuh becak saat berangkat mendaftar peserta pilkada Kota Pasuruan ke KPUD setempat, 6 September 2020. Foto: Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pemberhentian Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur atau PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar karena sejumlah masalah internal yang berlarut-larut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Syaifullah Yusuf, surat pemberhentian Marzuki sudah dikirim pada 28 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pemberhentian kami putuskan melalui proses panjang menindaklanjuti usulan dari Rois Syuriah PWNU Jatim," kata dia kepada wartawan pada Kamis malam, 28 Desember 2023.

Menurut pria yang akrab disapa Gus Ipul itu, pemberhentian Pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad Gasek, Kota Malang dari jabatan Ketua PWNU Jatim itu bukan disebabkan beda pilihan calon presiden dalam Pilpres 2024.

"Pemberhentian disebabkan sejumlah masalah internal NU yang tidak terkendali. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan masalah politik," ujar dia.

Salah satu contohnya, kata Gus Ipul, adanya masalah di Pengurus Cabang NU Kabupaten Jombang yang tidak mampu diselesaikan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU.

"Di Pengurus Cabang NU Kabupaten Jombang itu penyelesaiannya berlarut-larut sampai ke pengadilan karena PWNU tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kita melihat tanggung jawab yang kurang dari PWNU Jatim," katanya.

Gus Ipul menyebut ada beberapa masalah internal lainnya yang dinilai tidak bisa diselesaikan oleh PWNU Jatim.
 
Wali Kota Pasuruan itu mengatakan ada beberapa masalah internal lainnya yang dinilai tidak bisa diselesaikan oleh PWNU Jatim.

Gus Ipul mengatakan pemberhentian atau pengantian pengurus demi penegakan aturan dalam sebuah organisasi merupakan hal yang biasa sehingga tidak perlu dibesar-besarkan.

"Kita tetap menghargai dan menghormat semua pengabdian yang telah diberikan KH Marzuki Mustamar selama menjabat Ketua PWNU Jatim. Penggantinya nanti akan melalui rapat pleno Syuriah dan Tanfdidyah PWNU Jatim," ujarnya.
 
PBNU memberi waktu terhadap Syuriah dan Tanfidyah PWNU Jatim untuk menggelar pleno menetapkan pengganti KH Marzuki Mustamar selama dua minggu.
 
"Kalau selama dua minggu tidak dilaksanakan, penetapan pengganti KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jatim akan diambil alih oleh PBNU," ucapnya.

Sebelumnya soal pencopotan KH Marzuki Mustamar beredar lewat pesan perpesanan. Marzuki selama masa kampanye ini diketahui kerap mengkampanyekan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar.

Muhaimin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa yang selama ini menjadi wadah warga nahdliyin untuk berpolitik.

Adapun Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia itu melepaskan diri dari politik praktis, termasuk pada Pemilu 2024. Ia melarang capres, cawapres dan caleg menggunakan identitas NU sebagai modal politik, termasuk bila mereka warga Nahdliyin.

"Siapa pun, walaupun orang NU ndak boleh menggunakan identitas NU sebagai modal politik," kata Gus Yahya pada Kamis 25 Mei 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus