Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Hari Braille Sedunia: Sejarah Penemuan Huruf-huruf Braille

Huruf Braille ditemukan oleh Louis Braille untuk memenuhi kebutuhan disabilitas netra dan hari kelahiran Louis Braille menjadi Hari Braille Sedunia.

4 Januari 2023 | 15.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Hari Braille Sedunia mengingatkan kita pada penemuan huruf Braille. Bagi penyandang disabilitas netra, huruf ini memegang peranan penting. Penyandang disabilitas sensorik netra memanfaatkan huruf Braille untuk membaca dan menulis, termasuk dalam mengakses informasi.

Baca : 4 Januari Hari Braille Sedunia, Awal Mula dan Konvensi PBB

Dilansir p2k.unkris.ac.id, huruf Braille ditemukan oleh seseorang bernama Louis Braille yang mengalami kebutaan waktu kecil karena kecelakaan..Kala itu, Louis Braille mengalami insiden di ruang kerja ayahnya sehingga membuat indera penglihatannya tertusuk benda tajam dan berujung buta permanen pada usia tiga tahun. 

Ide Awal Huruf Braille

Ketika berusia 15 tahun, Louis Braille membuat suatu tulisan tentara yang memudahkan tentara membaca ketika kondisi gelap. Dilansir ypedulikasihabk.org, tulisan ini dinamakan huruf Braille. Ide awal penciptaan tulisan ini berawal dari Kapten Charles Barbier, mantan perwira artileri Napoleon. Dengan memanfaatkan sandi-sandi berupa garis dan titik timbul, Kapten Charles memberi pesan atau perindah kepada serdadunya dalam kondisi gelap malam. 

Pesan tersebut dibaca dengan cara meraba rangkaian kombinasi garis dan titik yang tersusun menjadi sebuah kalimat. Sistem ini dikenal dengan sebutan night writing.Lalu, Louis Braille melakukan uji coba terhadap sistem garis dan titik timbul yang diterapkan Kapten Charles untuk kebutuhan para disabilitas netra. 

Sejumlah penyandang disabilitas menulis huruf braille dengan mesin tik dalam acara Meretas Jalan Sejahtera Penyandang Disabilitas di Kantor Kementerian Sosial, Jakarta, 28 Desember 2015. Kementerian Sosial memberikan 5 ribu alat bantu dan penyediaan aksesibilitas yang memadai bagi penyandang disabilitas. TEMPO/Imam Sukamto

Hasil uji coba menunjukkan bahwa jari-jari tangan para tunanetra lebih peka terhadap titik dibandingkan garis. Akhirnya huruf-huruf Braille hanya menggunakan kombinasi antara titik dan ruang kosong atau spasi. Saat ini tanggal kelahiran Louise Braille, 4 Januari, diperingati sebagai hari Braille di seluruh dunia. Sistem ini pertama kali digunakan di L’Institution Nationale des Jeunes Aveugles, Paris. 

Huruf-huruf Braille memiliki kerangka penulisan seperti kartu domino. Sistem penulisan Braille mempunyai satuan dasar yang disebut sel. Setiap sel terdiri atas enam titik timbul berupa tiga baris dengan dua titik pada masing-masing baris.

Huruf Braille dibaca dari kiri ke kanan untuk melambangkan abjad, tanda baca, angka, tanda musik, simbol matematika dan lainnya. Umumnya, ukuran huruf Braille digunakan memiliki tinggi sepanjang 0.5 mm, serta spasi horizontal dan vertikal antar titik dalam sel sebesar 2.5 mm.

NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga : Sebab Penting Memperingati Hari Braille Sedunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus