Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Hasil Perburuan Bupati

Bupati Pati bekerja sama dengan KNPI, membangun proyek transmigrasi lokal untuk 10 kk di hutan jati perhutani. Proyeknya berhasil & menyusul diresmikan Jenggolo II untuk para korban banjir & gelandangan.(dh)

3 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SUATU hari, 3 tahun yang lalu, Bupati Pati, Rustam Santiko, pergi berburu. Sasarannya sekali itu adalah hutan jati Perhutani. Ia tak menembak binatang apapun. Tapi tak diduga, di tengah hutan itu ia menemukan 10 kepala keluarga anak manusia. Mereka menghuni gubuk-gubuk berdinding kulit kayu, beratap daun-daunan dan berlantai tanah. Dengan pakaian compang-camping, sehari-hari mereka memakan umbi-umbian hutan (ganyong) dengan membakarnya. Hati bupatipun terharu. "Karena mereka justru berada di tengah hutan jati yang jadi sumber devisa negara," tutur Rustam Santiko. Dan sejak itu pula Bupati Pati mengajak KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) untuk bersama-sama membangun Proyek Transmigrasi Lokal (Translok) Jenggolo 1. Sebanyak 10 buah unit rumah berhasil didirikan di proyek yang terletak di Desa Pakis, Kecamatan Tambakromo 32 km dari Kota Pati. Areal tanah yang tadinya terdiri dari batu cadas dibenahi. Dan sekarang tempat pemukiman itu sudah tumbuh sebagaimana umumnya desa-desa lainnya. Palawija hidup dengan subur, begitu pula pohon-pohon jeruk siap menanti buah. Para penghuni di sana sudah tak perlu menerima bantuan bahan makan dan uang secara cuma-cuma lagi. Begitu pula jalan setapak yang dibuat 3 tahun lampau, sekarang sudah dilebarkan sehingga lancar dilalui kendaraan roda 4. Jadi Mungkin Merasa berhasil dengan proyek itu, akhir tahun lalu Bupati Rustam meresmikan juga kelanjutan Jenggolo I di Desa Banyuurip, Kecamatan Margoyoso. Di sini terdapat 25 buah rumah untuk para korban banjir tahun lalu dari beberapa desa. Kemudian akhir Maret lalu, Bupati Pati itu meresmikan juga Proyek Jenggolo II berupa 25 buah unit rumah untuk para gelandangan. Kedua proyek terakhir ini rupanya sedang dalam perkembangan. Tapi bagi Rustam Santiko yang penting "membuat yang tak mungkin menjadi mungkin." Karena, tambahnya, kalau hanya membangun pasar-pasar bertingkat, kantor-kantor bertingkat itu mudah, sebab biayanya tersedia dari propinsi maupun Pusat. Proyek-proyek tadi memang dibiayai oleh dana Pemda Kabupaten Pati sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus