Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

IDI Imbau 200 Ribu Dokter Siaga Lonjakan Covid-19 hingga Juli

Ketua PB IDI Daeng M Faqih mengungkapkan saat ini tidak semua dokter memiliki keberanian untuk menangani pasien Covid-19. Dokter juga manusia.

27 Mei 2021 | 23.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua IDI, Daeng M. Faqih saat diberikan vaksin Sinovac di Istana Negara, Jakarta, 13 Januari 2021. Foto/youtube.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M Faqih, mengimbau seluruh dokter di Indonesia untuk bersiap siaga hingga akhir Juli 2021 menghadapi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami imbau seluruh dokter di Indonesia siap siaga sampai akhir Juli 2021 dan hati-hati kalau tenaga mereka dibutuhkan. Kami berdoa agar lonjakan tidak sampai seperti di Januari 2021," kata Daeng dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Kamis, 27 Mei 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imbauan itu disampaikan Daeng kepada sekitar 200 ribu dokter yang tergabung dalam Forum Gerakan Dokter Nusantara agar seluruhnya mengerahkan daya dan upaya untuk menangani Covid-19 saat muncul lonjakan.

"Kami tidak hanya mengandalkan dokter spesialis tertentu yang jumlahnya terbatas, seperti spesialis paru, anastesi dan lainnya. Sebab kalau terjadi lonjakan, mereka tidak akan mampu," katanya.

Untuk itu PB IDI telah mengeluarkan kebijakan agar seluruh dokter di Indonesia bisa menangani kasus Covid-19 melalui pelatihan. "Tentunya tidak semua dokter bisa tangani Covid-19 secara spesifik seperti memasang alat inkubasi, ventilator masih pada kompetensi dokter tertentu yang secara teknis menguasai," katanya.

Daeng mengungkapkan saat ini tidak semua dokter memiliki keberanian untuk menangani pasien Covid-19.

Contoh kasus, kata dia, saat terjadi krisis tenaga medis di Surabaya, sebab secara khusus dokter di Jawa Timur pada saat itu mengalami ketakutan yang luar biasa.

"Saya koordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 hingga akhirnya kami mengambil keputusan dari pusat memberikan 25 orang dokter. Akan kami terus sediakan untuk backup Satgas Penanganan Covid-19," ujar Daeng.

Daeng menambahkan, pada saat terjadi lonjakan kasus yang berlangsung Februari 2021, ada 59 kasus berat fase tiga yang dialami dokter Covid-19.

"Biasanya 80 persen pasien kasus berat fase tiga kalau tanpa penanganan khusus bisa meninggal. Tapi dari 59 kasus itu, 50 orang dokter berhasil diselamatkan," katanya.

"Dokter juga memiliki sisi manusia, rasa takut. Sehingga PB IDI terus memberikan semangat. Dokter banyak juga yang takut. Kami yakinkan dokter tidak sendiri, ada bidang khusus di Satgas yang memberikan perlindungan. Kami sampaikan terus, agar dokter dan nakes tidak takut berlebihan," ujar Daeng M Faqih.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus