Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Imparsial Menilai Alasan Penunjukan TNI Aktif Jadi Dirut Bulog Serupa di Orde Baru

Imparsial menilai keterlibatan TNI aktif dalam urusan sipil sudah sangat banyak dalam pemerintahan Prabowo. Terbaru, Mayjen Novi Jadi Dirut Bolog.

11 Februari 2025 | 17.50 WIB

Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Keamanan yang diwakili oleh Agus Sunaryanto dari ICW, Gina Sabrina dari PBHI, dan Hussein Ahmad dari Imparsial melaporkan dugaan maladministrasi penunjukan PT TMI oleh Kementerian Pertahanan untuk pengadaan alutsista ke Ombudsman RI di Jalan HR Rasuna Said Kav. C19, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Keamanan yang diwakili oleh Agus Sunaryanto dari ICW, Gina Sabrina dari PBHI, dan Hussein Ahmad dari Imparsial melaporkan dugaan maladministrasi penunjukan PT TMI oleh Kementerian Pertahanan untuk pengadaan alutsista ke Ombudsman RI di Jalan HR Rasuna Said Kav. C19, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 12 Februari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Direktur Imparsial Hussein Ahmad berkesimpulan bahwa keterlibatan TNI aktif dalam urusan sipil sudah terlalu banyak dalam pemerintahan Prabowo Subianto. Terbaru, pemerintahan Prabowo mengangkat Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya menjadi Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Hussein mengatakan dinamika keterlibatan TNI di ranah sipil di era pemerintahan Prabowo ini sudah mirip dengan zaman Orde Baru. Di era Presiden Suharto, yang juga mertua Prabowo, militer berperan sangat besar dalam urusan sipil. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Semua persis seperti dalih Orde Baru. Orde Baru selalu bilang bahwa kenapa ini harus gubernur, bupati, wali kota kemudian menteri-menteri itu militer? Jawabannya, untuk pertahanan negara," kata Hussein kepada Tempo, Selasa, 11 Februari 2025.

Hussein mengatakan alasan pemerintahan Prabowo menunjuk Mayor Jenderal Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Bulog juga karena alasan pertahanan negara. "Kenapa harus Bulog dipimpin oleh seorang TNI aktif? Jawabannya untuk memastikan penyerapan padi oleh Bulog dalam rangka swasembada pangan, yang mana itu pertahanan nasional," ujar Hussein.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara baru saja menunjuk Novi Helmy menjadi Dirut Bulog. Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Hariyanto mengatakan penunjukan Novi sebagai Dirut Bulog bertujuan untuk mendukung program Presiden Prabowo, yaitu ketahanan pangan nasional. 

"Tentunya dapat mendukung penguatan program ketahanan pangan nasional," kata Hariyanto kepada Tempo, Senin, 10 Februari 2025.

Hariyanto mengatakan alasan penunjukan Novi juga karena pengalamannya di bidang logistik pangan. Ia mengatakan Kementerian BUMN yang dipimpin oleh Erick Thohir itu melihat Novi Helmy memiliki koneksi luas di bidang pangan.

"Penugasan ini dilakukan atas permintaan dari Kementerian BUMN, yang melihat bahwa Mayjen TNI Novi Helmy memiliki pengalaman dan jaringan luas hingga ke tingkat bintara pembina desa (Babinsa)," kata dia.

Penunjukan Novi sebagai Dirut Bulog ini sudah mendapatkan persetujuan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Hariyanto mengatakan persetujuan itu terbit setelah lembaganya mempertimbangkan faktor strategis antara TNI dan Kementerian BUMN.

"Panglima TNI telah menyetujui permintaan tersebut setelah mempertimbangkan aspek strategis dan kontribusi yang dapat diberikan oleh Mayjen TNI Novi Helmy di Bulog," ujar Hariyanto.

Pilihan Editor : Bahaya Tentara Masuk SIpil

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus