Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ini dia calon golkar

Persiapan Golkar dlm pemilu '92. Penetapan hari pemungutan suara. Proses penyusunan calon anggota DPR/MPR dari ketiga opp. pelaksanaan litsus untuk calon legislatif. beberapa tokoh yg tak tercantum.

14 September 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENYERAHAN daftar calon DPR/MPR ketiga kontestan, yang sedianya Senin pekan ini, ditunda seminggu lagi. Tarik ulur menentukan kader yang akan ditempatkan sebagai wakil rakyat seperti sebelumnya memang ada. Namun, yang terjadi kali ini agak lain dibandingkan persiapan pemilu sebelumnya. PPP dan PDI, yang hampir sepanjang tahun diguncang kemelut, dalam penentuan daftar calon kali ini tampak lebih tenang. Bahkan mereka mengaku siap menyerahkan daftar calon sesuai dengan jadwal. Lain halnya dengan Golkar. Menjelang empat pemilu yang lalu, penyusunan daftar calon dari Golkar hampir tak ada hambatan. Kini, Beringin itu semakin besar dan kukuh. Tampaknya, sekarang lebih banyak pihak yang ingin berteduh di bawahnya untuk menikmati kesejukan. Ini terlihat dalam penyusunan daftar calon. Prosedur pencalonan sudah disusun rapi oleh DPP. Biasanya, bila Tiga Jalur sudah sepakat dan mengajukan daftar calon, jalannya mulus-mulus saja. Namun, apa yang terjadi? Ada keinginan daerah dan pusat yang bertabrakan. Nampaknya, masalahnya tak sesederhana "pusat-daerah" itu. Ternyata, ada kaitan yang rumit. Sampai-sampai daftar calon yang disiapkan Tiga Jalur (Rudini-Try Sutrisno-Wahono) dinyatakan perlu diperbaiki. Yang menarik, perbaikan itu justru harus dilakukan setelah DPP menghadap Pak Harto, Ketua Dewan Pembina, akhir bulan lalu. Revisi daftar calon memang dilakukan sejak pekan lalu. Beberapa nama dicoret atau digeser ke nomor bawah. Tentu saja banyak nama baru. Secara keseluruhan, dari 299 kursi yang ditargetkan Golkar, 52% masih wajah lama, dan sisanya baru. Mereka yang dicalonkan bersama-sama pusat dan daerah meliputi 80%. Calon pusat saja sekitar 15%, dan selebihnya dari daerah. Wakil tiga jalur pun ditampung, dengan proporsi 70% dari jalur Golkar, 21% jalur ABRI, dan sisanya birokrasi. Memang ada beberapa saringan menuju Senayan. Proses pencalonan yang setiap lima tahun disempurnakan -- menjadi semakin demokratis -- merupakan sarana untuk memilih kader yang layak. Ada beberapa kader yang digugurkan karena punya "cela" moral maupun integritas. Tapi ada pula yang tergusur karena vokal atau dianggap sudah melewati ambang "proporsinya". Saringan lain yang juga dipasang adalah penelitian khusus atau litsus. Memang, perangkat ini tak semata untuk menyeleksi lulus tidaknya para calon. Tapi, bilamana perlu, ia juga bisa memilah calon yang punya bau politik yang tak dikehendaki. Pendeknya, akan dicari calon yang layak dan sesuai. Apa pun yang terjadi, semua akan ditentukan oleh rakyat yang akan memberikan suara 9 Juli 1992 nanti. "Tanggal sembilan bulan enam" ini tampaknya perlu perhatian ekstra. Bukan karena angka baik "9-6" yang bisa dibolak-balik sama. Tapi terutama tanggal tersebut adalah saat menjelang wukuf bagi umat Islam yang akan menunaikan ibadah haji. Yang tentunya tak bisa dilakukan pemungutan suara di Tanah Air pada tanggal yang ditetapkan itu. Kini sedang dicari jalan yang terbaik. Serangkaian acara persiapan pemilu telah disusun. Pekan ini, sebelum tiap-tiap peserta pemilu menyerahkan daftar calon sementara anggota DPR/MPR ke LPU, mereka mesti menuntaskannya. Golkar sebenarnya sudah menyelesaikannya pekan lalu. Namun, tak tertutup kemungkinan pekan ini masih ada perubahan. Kalau toh daftar calon Golkar itu akhirnya disahkan, mungkin persoalannya belum tentu tuntas. Ada yang lega, tapi ada pula yang tak puas. Meskipun demikian, kedua pihak sudah menyatakan sepakat dalam suasana musyawarah dan mufakat. A. Margana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus