Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejak dipisahnya tugas TNI dan Polri, menjadikan posisi Panglima ABRI juga berubah menjadi Panglima TNI yang berlaku sejak masa reformasi. Lantas, siapakah Panglima TNI yang paling lama menjabat sejak reformasi?
Dikutip dari laman Bisnis.com, Panglima TNI yang paling lama menjabat adalah Marsekal Hadi Tjahjanto dari 8 Desember 2017 hingga 8 November 2021, praktis ia menjabat selama 3 tahun 11 bulan. Pria bernama lengkap Dato Paduka Seri Hadi Tjahjanto lahir di Malang pada 8 November 1963. Ia memiliki latar belakang keluarga TNI Angkatan Udara dari ayahnya, Bambang Sudarso, yang merupakan pensiunan TNI AU berpangkat Sersan Mayor dan ibunya bernama Nur Sa’adah adalah seorang ibu rumah tangga.
Baca : Rotasi Antar-matra, Angkatan Darat Paling Sering jadi Panglima
Saat menjadi Panglima TNI, Hadi Tjahjanto menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Hadi merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara.
Hadi Tjahjanto lahir dan besar di Kota Malang. Dia bersekolah di sana hingga jenjang Sekolah Menengah Atas. Hadi kemudian masuk ke Akademi Angkatan Udara di Yogyakarta dan lulus dengan pangkat Letnan Dua pada 20 September 1986.
Kemudian, dia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Penerbang TNI AU dan menuntaskan pendidikannya itu tahun 1987. Hadi memulai karir militernya di Skuadron 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Dilansir laman Wali Amanat Universitas Sebelas Maret, pada 2001, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I. Kemudian pada 2004, ia menjabat sebagai Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara. Berikutnya, dia menjabat sebagai Kepala Dinas Personel Lanud Abdul Rachman Saleh di 2006, dan Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara pada 2007.
Pada 2010, Hadi Tjahjanto menduduki posisi sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Setahun kemudian, dia menjabat tugas di luar TNI AU menjadi Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara. Dua tahun setelahnya, Hadi berpangkat Kolonel dan dipercaya menjadi Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Irjen dalam Kementerian Pertahanan.
Tiga bulan setelahnya, Hadi terpilih menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, tepatnya pada 18 Januari 2017 menggantikan Agus Supriatna. Pada masa ini banyak terbongkar kasus korupsi di Kemenhan, antara lain korupsi pengadaan pesawat dan helikopter.
Terakhir, ia dicalonkan oleh Presiden Joko Widodo menjadi Panglima TNI menggantikan Jendral Gatot Nurmantyo. Setelah disetujui DPR, Hadi resmi dilantik sebagai Panglima TNI, pada 8 Desember 2017.
Selama perhelatan MotoGP 2022 di Mandalika, Marsekal Hadi bertanggung jawab sebagai komandan lapangan. Dia mendapatkan penghargaan dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA) atas perhelatan yang terbilang sukses tersebut.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca : Soal Masa Jabatan Singkat, Panglima TNI Yudo Margono Janjikan Kerja Maksimal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini