Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Inpres pompa phoenix

Dana inpres 1976/1977 untuk propinsi sul-teng rp 2,5 milyar ditambah rp 305 juta yg berupa 4.641 unit pompa air. harga satuan pompa mahal, sebagian dipasang penduduk sendiri. (dh)

18 Juni 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DANA Inpres sebanyak Rp 3,5 milyar lebih yang bakal diterima Sulawesi Tengah dalam tahun anggaran ini tampaknya cukup memadai. Lebih-lebih bila diingat sebagian besar gedung sekolah yang ada di propinsi ini, negeri maupun swasta, memerlukan biaya mahal untuk pembenahannya. Karena itulah untuk sektor pendidikan tadi diberi biaya Rp 1 milyar lebih dari seluruh dana tadi. Tapi berbincang perkara dana-dana Inpres, pengalaman tahun lalu agaknya masih sulit dilupakan, khususnya bagi para angota DPRD Sulawesi Tengah. Tahun 1976/1977 lalu, propinsi ini mendapat dana Inpres Rp 2,5 milyar lebih. Jumlah ini belum termasuk tambahan Rp 305 juta lebih dalam bentuk barang. Bantuan tambahan ini, menurut Gubernur Tambunan, diberikan kepada daerah ini karena Pemerintah Pusat menilai Sulawesi Tengah termasuk salah satu di antara 9 propinsi yang banyak mengalami bencana alam. Oderdil Berdasarkan catatan memang selama tahun 1975 lampau di Sulawesi Tengah telah terjadi tak kurang dari 102 kali kecelakaan laut, 48 kali bencana banjir, 46 kali dilanda topan, 6 kali kebakaran, 12 kali gempa bumi. Dan banyak bencana lagi. Semuanya menelan korban 1.89 orang di luar kerugian benda yang jumlahnya tak sedikit pula. Nah, untuk sekedar menolong akibat berbagai bencana itulah kiranya Pemerintah Pusat memberi tambahan dana dalam bentuk barang tadi. Setelah ditunggu, ternyata barang bantuan tadi berupa 4.641 buah unit pompa air merk Phoenix. Kenapa barang ini? Menurut beberapa orang anggota DPRD"mungkin karena Pemerintah Pusat terkesan oleh ancaman bahaya kekeringan di Sulawesi Tengah". Namun bagi para wakil rakyat ini bukan hanya soal jenis bantuan itu yang menarik perhatian. Juga harga yang diperhitungkan bagi tiap unit pompa itu dinilai tak memadai. Masih menurut beberapa anggota DPRD, dalam surat penjelasan Pemerintah Pusat disebutkan bahwa pelaksanaan pengadaan pompa lewat bantuan Inpres ini dikontrakkan kepada sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Harga yang dicantumkan dalam kontrak Rp 60.000 per unit, termasuk ongkos angkut Jakarta-Palu sebanyak Rp 2.500 dan biaya pasang Rp 15.000 tiap unit. Hingga biaya bersih yang diterima kontraktor di Jakarta itu adalah Rp 42.500 per unit. "Ini terlalu mahal" gerutu seorang anggota DPRD Sulawesi Tengah kepada Soeria Lasny dari TEMPO. Alasannya tentu karena barang serupa dengan merk sama dapat dibeli di kota Palu dengan harga Rp 27.500 per unit, termasuk ongkos pasang. ubernur Tambunan tak menyinggung soal harga ketika berbicara soal ini di hadapan sidang DPRD tahun lalu. Barangkali karena memang harus begitu sesuai dengan ketentuan Jakarta. Tapi Tambunan menyebut bahwa proyek pompa ini telah selesai 100%. Namun menurut beberapa orang anggota DPRD yang telah melakukan peninjauan ke pelosok-pelosok propinsi ini, tak sedikit di antara pompa itu yang belum sampai di tempat tujuan. Bahkan biaya pasang yang Rp 15.000 itu tak berlaku di beberapa tempat karena ternyata dilaksanakan dengan cara gotong-royong oleh penduduk desa. Di beberapa desa pompa-pompa itu malahan tak digunakan lagi karena rusak, sementara onderdilnya tak mungkin didapat di seluruh kawasan propinsi ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus