Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perjalanan untuk sampai ke Ukraina ternyata tak mudah. Inilah yang dilakoni oleh Masyhur Aziz Hilmy, peraih medali emas dalam Olimpiade Astronomi di Ukraina baru-baru ini. Siswa kelas tiga SMAN 1 Klaten, Jawa Tengah, ini mesti mengikuti berbagai seleksi, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, sampai Olimpiade Astronomi Nasional yang digelar Juni lalu.
Dalam olimpiade nasional, Masyhur?biasa disapa Mamas?mampu meraih medali emas. Menurut ketentuan panitia, para peraih medali emas dan perak dalam lomba ini berhak mengikuti seleksi olimpiade internasional. Nah, Mamas dan 13 rekannya pun dipanggil untuk mengikuti proses seleksi di Lembang, Jawa Barat. Hasilnya, 3 siswa SMP dan 2 siswa SMA lolos dan berhak mengikuti Olimpiade Astronomi di Ukraina. Satu siswa lagi, Evan Gozali, juga diikutkan dalam tim Indonesia karena pengalamannya. Setahun sebelumnya, Evan pernah meraih perak pada Olimpiade Astronomi di Swedia.
Keikutsertaan Mamas dalam lomba astronomi ini bisa dibilang untung-untungan, sebab pelajaran mengenai alam semesta ini nyaris tak ia peroleh di bangku sekolah. "Hanya sedikit masuk dalam pelajaran fisika," kata Mamas.
Sejak Sekolah Dasar dia memang tertarik pada astronomi. Mamas suka melihat bintang atau belajar tentang planet-planet. "Saya pernah membaca buku astronomi populer. Dari situlah saya tertarik astronomi," katanya. Minatnya semakin berkembang ketika ia mulai belajar fisika di sekolah menengah. Mamas pun mulai rajin membuka internet untuk mengetahui lebih dalam hal-ihwal tentang astronomi.
Di Ukraina, ia mampu menjawab dengan baik ujian lisan, teori, maupun praktek, yang semuanya diberikan dalam bahasa Inggris. Soalnya, penguasaan bahasa Inggrisnya cukup bagus. Mamas meraih Juara Harapan dalam lomba debat dalam bahasa Inggris tingkat Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu silam. Yang jadi masalah justru para pengujinya yang tidak semuanya lancar berbahasa Inggris. "Ada teman dari Cina dan India yang mengeluhkan penguji mereka bahasa Inggrisnya kacau," katanya sambil tertawa.
Rian Suryalibrata, Imron Rosyid (Klaten)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo