Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang — Perjalanan tiga kereta api yang seharusnya berangkat dari Stasiun Kotabaru, Kota Malang, pada Senin, 30 Oktober 2017, pukul 15.45-16.15 WIB, tertahan karena jembatan rel di Embong Brantas tertabrak truk trailer, sehingga jembatan itu miring.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Truk trailer dengan nomor polisi L-8534-UL menyeruduk jembatan rel Embong Brantas, yang tidak jauh dari Stasiun Kotabaru itu, sekitar pukul 16.00 WIB. Akibatnya, jembatan tersebut miring 15-20 derajat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiga KA yang tertahan itu adalah Malioboro (Yogyakarta-Malang), Tawangalun (Kota Lama-Banyuwangi Baru), dan Malabar (Malang-Bandung). "Ada tiga KA yang jadwalnya terganggu dan terpaksa belum bisa diberangkatkan," kata Wakil Kepala Stasiun Kotabaru Kota Malang Mardiono di Malang, Jawa Timur.
Sedangkan truk trailer menabrak jembatan lintasan kereta saat dalam perjalanan menuju Surabaya dan saat ini masih berhenti di bawah jembatan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Truk tersebut bermuatan kertas gulung dan menurut pengakuan sopir truk, M. Abdul Rofiq, sebelumnya sempat mengalami masalah.
Karena bermasalah ini, dia melanjutkan, sebelum melanjutkan perjalanan ke Surabaya, ia berencana untuk memarkirkan truknya terlebih dulu di depan SPBU Kali Brantas. "Saat mau belok ke kiri (ke SPBU) ada sepeda motor dan saya banting setir," katanya.
Akibat truk trailer yang berhenti di bawah jembatan rel KA tersebut, arus lalu lintas yang cukup padat di kawasan itu menjadi macet total.
Arus lalu lintas di bawah jembatan rel Kereta Api di Jalan Embong Brantas, Kota Malang, selalu padat karena merupakan jalur poros kendaraan, termasuk kendaraan besar dari arah Kabupaten Malang menuju Surabaya dan jalan alternatif dari arah kota menuju kawasan Sawojajar maupun Kedungkandang.
ANTARA