Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pandeglang - Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Irna Narulita mengatakan semua jenazah korban tsunami Selat Sunda di daerah Pandeglang ini ditampung di Rumah Sakit Umum Daerah Berkah. Penampungan di satu titik ini untuk memudahkan proses identifikasi.
Baca: Kisah Warga Sumur Berbagi Makanan Setelah Tsunami Melanda
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Semua jenazah ditampung di RSUD Berkah untuk memudahkan para pihak terkait melakukan pencarian," kata Irna di Pandeglang, Rabu, 26 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia meyakini proses identifikasi jenazah korban tsunami yang terjadi pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, bisa dilakukan cepat dengan menggunakan alat canggih dari kepolisian. Hal itu dapat memudahkan proses indentifikasi oleh tim kesehatan.
Menurut Irna, sebagian besar jenazah yang sudah diindentifikasi sudah diambil oleh pihak keluarganya. Untuk jenazah yang masih ada di RSUD akan dilakukan penyemprotan disinfektan. "Sekarang kita juga perlu memikirkan penyemprotan disinfektan khawatir tercemar penyakit karena kondisi jenazah sudah tiga hari," katanya.
Baca: Kata BNPB soal Potensi Tsunami dan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Irna mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan di lokasi terdampak tsunami, terutama proses evakuasi korban meninggal. "Kemarin, saya ke Kecamatan Sumur. Ini semua untuk memastikan proses evakuasi berjalan lancar dan korban di pengungsian dapat bantuan logistik. Saya tidak mau ada yang kelaparan," tuturnya.
Bupati Pandeglang itu juga telah memberikan instruksi kepada para camat yang daerahnya terdampak tsunami menjadi penanggung jawab posko dan memastikan semua warganya tidak terlantar. "Alhamdulillah bantuan terus berdatangan, tinggal bagaimana cara mendistribusikannya agar semua korban kebagian," katanya.