Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jika Prabowo Pilih Erick Thohir, Gibran: Saya Tidak Pernah Menawarkan Diri

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan tidak mengurus SKCK atau surat keterangan dari pengadilan. Ia sudah tahu Erick Thohir urus SKCK.

18 Oktober 2023 | 17.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi santernya kabar soal Menteri BUMN Erick Thohir menjadi cawapres Prabowo Subianto, saat ditemui di Kantor DPRD Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu, 18 Oktober 2023.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan respons terhadap santernya kabar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menjadi pendamping calon presiden Prabowo Subianto. Kabar itu muncul menyusul Erick yang diketahui telah mengurus surat keterangan tidak pernah terpidana dari Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saat dimintai tanggapan tentang beredarnya kabar Erick akan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto, Gibran meminta agar pertanyaan itu disampaikan ke Erick saja. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya tanya Pak Erick. Ya itu yang bikin SKCK," ucap Gibran saat ditemui awak media di Kantor DPRD Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu sore, 18 Oktober 2023. 

Jika benar pilihan cawapres Prabowo jatuh pada Erick Thohir, maka Gibran tidak bisa maju untuk mendampingi bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut. Gibran pun terlihat santai menanggapi itu. 

"Sekali lagi, saya tidak pernah menawarkan diri. Orang lain yang ngejar, nggih? Wartawan, teman-teman media pemberitaan terus," katanya. 

Gibran mengaku sudah mendengar kabar Erick yang membuat Surat Keterangan Catatan Kepolisian atau SKCK sejak Rabu siang tadi. Adapun untuk pencalonan cawapres, menurut Gibran menjadi kewenangan para ketua partai. 

"Wis ket mau awan (sudah mengetahui dari tadi siang). SKCK. Urusan pencalonan itu ketua-ketuanya yang berhak ya. Gitu nggih (ya)?" tuturnya. 

Saat ditanya apakah juga membuat SKCK, Gibran mengatakan tidak mengurus apa-apa. Ia mengaku belum memiliki SKCK lagi. 

"Saya kalau ngurus pasti konangan (ketahuan) kan ke PN  sama kepolisian, pasti ketahuan dong. Lho aku ora ngurus apa-apa (lho saya tidak mengurus apa-apa)," ucap dia. 

Saat ditanya apakah sudah memiliki rencana tertentu jika akhirnya tidak terpilih sebagai cawapres Prabowo, Gibran mengatakan sejauh ini tidak ada. Ia mengaku santai dan mengalir saja dalam menjalaninya. 

"Nggak ada planning (rencana), semua tetap ngalir. Wis saiki tolong wawancarai sing ngurus SKCK wae ya? (Sudah, sekarang tolong wawancarai yang mengurus SKCK itu saja ya?)," katanya. 

Saat ditanya apakah nantinya akan tetap di Kota Solo jika masa jabatannya sebagai Wali Kota Solo sudah berakhir, Gibran tidak memastikan. "Embuh (tidak tahu). Kalau saya ngalir saja. Santai," ucapnya. 

Nama Gibran sebelumnya santer disebut bakal menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024 setelah Mahkamah Konstitusi mengabulkan sebagian gugatan uji materiil Undang-Undang Pemilu tentang batas usia capres-cawapres 40 tahun dengan penambahan frasa pernah menjadi kepala daerah.

Namun Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang merupakan bagian dari Koalisi Indonesia Maju mengkritik putusan MK tersebut. Ia pun meminta agar Presiden Joko Widodo dan Gibran bijak untuk menyikapi putusan tersebut. Meski demikian Yusril menegaskan partainya tetap setia mendukung pencalonan Prabowo meski nantinya bakal capres itu memilih Gibran sebagai bakal cawapres.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus